Rabu 22 Sep 2021 15:41 WIB

Israel Buka Kembali Perbatasan dengan Tepi Barat

Perbatasan ditutup setelah enam narapidana melarikan diri dari penjara

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Petugas polisi dan penjaga penjara memeriksa tempat pelarian penjara di luar penjara Gilboa di Israel utara, Senin, 6 September 2021. Pasukan Israel pada hari Senin melancarkan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki setelah beberapa tahanan Palestina melarikan diri semalam. dari fasilitas keamanan tinggi dalam pelarian yang sangat langka.
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Petugas polisi dan penjaga penjara memeriksa tempat pelarian penjara di luar penjara Gilboa di Israel utara, Senin, 6 September 2021. Pasukan Israel pada hari Senin melancarkan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki setelah beberapa tahanan Palestina melarikan diri semalam. dari fasilitas keamanan tinggi dalam pelarian yang sangat langka.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel membuka kembali perbatasan dengan Tepi Barat. Perbatasan tersebut ditutup setelah enam narapidana melarikan diri dari penjara yang akhirnya memicu pengejaran besar-besaran sampai semuanya tertangkap kembali.

Pada Rabu (22/9), badan militer Israel yang mengawasi urusan warga sipil di Tepi Barat mengatakan perbatasan Jalameh yang berbatasan dengan Tepi Barat akan dibuka kembali. Ini pertama kali perbatasan itu dibuka sejak 6 September lalu ketika para narapidana melarikan diri.

Baca Juga

Enam dari narapidana itu menggali terowongan dari dalam sel mereka di penjara Gilboa yang terletak di selatan Israel. Lima dari enam orang narapidana tersebut didakwa atas penyerangan mematikan terhadap warga Israel.

Dalam upaya melarikan diri yang mengguncang Israel itu para narapidana menggali lubang di kamar mandi sel mereka. Kemudian mereka berpencar menjadi dua kelompok dan pasangan terakhir tertangkap di Kota Jenin, Tepi Barat.

Peristiwa itu menjadi pembobolan keamanan paling memalukan bagi Israel. Pihak berwenang Israel pun menggelar pengejaran besar-besaran di selatan negara itu dan di Tepi Barat.

Pengacara dua orang narapidana yang melarikan diri mengatakan kliennya dipukuli saat ditangkap. Warga Palestina menganggap para narapidana yang ditahan Israel sebagai pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan dan di media sosial banyak yang merayakan keberhasilan mereka melarikan diri.  

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement