Rabu 22 Sep 2021 14:51 WIB

Siap Bersaing Global, MIND ID Kembangkan SDM Masa Depan

Sejak 2019 MIND ID selenggarakan dua program SDM yaitu SLDP dan ELDP

Sejak 2019 MIND ID selenggarakan dua program yang akan cetak SDM mampu bersaing di ranah global, yaitu SLDP dan ELDP
Foto: MIND ID
Sejak 2019 MIND ID selenggarakan dua program yang akan cetak SDM mampu bersaing di ranah global, yaitu SLDP dan ELDP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Holding Industri Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) mendapatkan tiga mandat penting dari pemerintah untuk memajukan dunia pertambangan Indonesia. Kedepan, MIND ID ingin menjadi pemain di kancah global dalam dunia pertambangan.

Untuk bisa menjadi pemain global, sumber daya manusia (SDM)menjadi salah satu aspek strategis. Talenta Grup MIND ID harus cakap menjawab kebutuhan dan tantangan global. Insan Grup MIND ID harus memastikan keberlanjutan dari sumber daya mineral yang dikelola agar memberikan kontribusi maksimal dalam jangka panjang bagi Indonesia.

Direktur Layanan Strategis MIND ID Ogi Prastomiyono menjelaskan tiga mandat utama dari pemerintah ke MIND ID, pertama adalah mengelola cadangan mineral strategis dan batubara yang ada di Indonesia. Indonesia punya banyak cadangan mineral dan batubara yang masih berumur panjang. "Tapi apakah kita mampu mengelola cadangan tersebut atau tidak? Itu yang harus dijawab dan dilakukan MIND ID kedepan," ujar Ogi.

Akan tetapi, mengelola saja tidak cukup saat ini. Dulu Indonesia hanya menambang saja. Lalu mengekspor material mentah tersebut ke pasar luar negeri. Sayangnya, setelah diolah di luar negeri, nilainya makin tinggi kemudian masuk lagi ke Indonesia.

"Pemerintah ingin MIND ID agresif melakukan hilirisasi dari sumber daya mineral yang dimiliki,untuk meningkatkan nilai tambah bagi negara" ujar Ogi.

Ogi menjelaskan jika merujuk GDP, angka kontribusi galian hanya tujuh sampai delapan persen saja. Padahal, jika di dalam negeri kita bisa melakukan prosesing minimal barang setengah jadi atau sampai pada end user maka nilainya bisa naik empat sampai lima kali lipat. Untuk itu MIND ID diberikan mandat yang kedua yakni mendorong hilirisasi.

Mandat ketiga, dalam melakukan operasional harus bisa efisien dan efektif. Poin ketiga ini menjadi pilar penting dalam industri pertambangan agar hasil dari pengolahan yang dilakukan bisa memiliki nilai ekonomi yang bersaing di dunia internasional. 

"Untuk bisa menjawab tiga mandat tersebut, perlu kapabilitas organisasi dan kompetensi individual yang cakap" ujar Ogi. Ogi pun menjelaskan perlu upaya internal untuk bisa mempersiapkan individu yang terampilyang cakap menjawab tiga mandat tersebut.

"Sejak 2019 kami menyelenggarakan dua program pengembangan SDM. Senior Leader Development Program (SLDP) dan Emerging Leaders Development Program (ELDP)," ujar Ogi.

SLDP sendiri kata Ogi adalah mempersiapkan individu yang berada di posisi satu tingkat di bawah direksi di semua Anggota MIND ID agar menjadi pemimpin yang cakap. Ada banyak tenaga ahli di dalam MIND ID misalnya ahli dalam bidang smleter,ahli dalam bidang penjualan ataupun operasional pertambangan.

"Namun sebagai direksi, ahli dalam satu bidang saja tidak cukup. Untuk kelak bisa menjadi direksi di anak usaha ataupun cucu usaha MIND ID, individu harus terampil dalam menjalankan sebuah bisnis," ujar Ogi.

Maka, MIND ID pun sejak 2019 lalu membuka kelas SLDP ini yang berdurasi selama sembilan bulan. Para individu yang masuk program SLDP ini akan mengikuti kelas dan sekaligus melakukan action learning project. 

"Sebelum pandemi, peserta selama dua pekan ditempatkan ke perusahaan multinasional di luar negeri untuk belajar bagaimana menjalankan sebuah perusahaan besar," ujar Ogi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement