Rabu 22 Sep 2021 14:11 WIB

Unicharm Genjot Ekspor Masker ke Pasar Asia

Unicharm akan menjual masker merek Cho-Kaiteki dan Cho-Rittai.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Uni-Charm Indonesia (Unicharm). Unicharm akan menggandakan ekspor masker pada 2023.
Foto: Wikipedia.org
Logo PT Uni-Charm Indonesia (Unicharm). Unicharm akan menggandakan ekspor masker pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan perawatan pribadi Jepang yaitu Unicharm akan menggandakan ekspor masker pada 2023. Hal itu demi menjawab permintaan pasar Asia terhadap produk fungsional, terutama yang berlabel Made in Japan.

Unicharm akan menggenjot ekspor ke pasar Asia seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Berbagai produk tersebut juga akan dijual di Arab Saudi yang berpenghasilan tinggi. Unicharm akan menggunakan saluran penjualan yang sudah ada untuk popok.

Baca Juga

Unicharm akan menjual masker merek Cho-Kaiteki dan Cho-Rittai. Perusahaan memproduksi 1,3 miliar unit masker dari dua produk gabungan tahun lalu. Sekitar 10 persen dijual di luar negeri, dengan sebagian besar diproduksi di Jepang.

Cho-Kaiteki menggunakan campuran sutra di tali telinga demi mengurangi ketidaknyamanan dan masker mencegah tetesan virus pada tingkat tinggi. Sementara Cho-Rittai dibentuk agar masker tidak menempel di mulut, dan menggunakan filter yang dapat bernapas.

Berbagai fitur ini akan membantu Unicharm bersaing dengan masker buatan China yang banyak beredar di pasar luar negeri. Beragam paket tersebut akan menampilkan logo yang lebih menonjol daripada yang terlihat di toko-toko Jepang.

Produk ini nantinya memanfaatkan kekuatan merek yang dibangun oleh popok Unicharm. Tergantung pada produknya, kemasannya akan menampilkan bendera Jepang bertanda Made in Japan.

Masker Unicharm dijual lima kali lipat dari harga rata-rata di pasar Asia lainnya. Perusahaan akan membidik sebagian besar pelanggan berpenghasilan menengah ke atas di daerah perkotaan.

"Ada permintaan yang kuat untuk memakai masker berkualitas tinggi, meskipun harganya mahal," menurut perwakilan perusahaan, seperti dilansir Nikkei Asia, Rabu (22/9).

Unicharm menghasilkan 727,5 miliar yen atau sekitar 6,6 miliar dolar AS dalam penjualan tahun lalu, dengan 60 persen berasal dari luar negeri. Perusahaan mengoperasikan pabrik di China, Vietnam, Thailand, Indonesia dan India, di antara tempat-tempat lain.

Di Indonesia dan Thailand, Unicharm menguasai pangsa teratas dalam popok bayi, produk inkontinensia dewasa, dan produk kebersihan kewanitaan. Unicharm telah berusaha memasarkan maskernya ke luar negeri sebagai solusi terhadap polusi udara. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement