Rabu 22 Sep 2021 14:15 WIB

Muncul Klaster PTM, Ganjar: Yang tak Lapor, Bubarkan! 

Bupati memutuskan PTM di Purbalingga dihentikan semuanya. 

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menyusul temuan klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Purbalingga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah segera memerintahkan tracing terhadap 90 siswa yang telah terkonfirmasi positif. Langkah tersebut diambil guna mencari sumber penularan yang terjadi di SMPN 4 Mrebet tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dikonfirmasi mengatakan, sudah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga bertindak cepat mengatasi klaster pembelajaran tatap muka yang menimpa 90 siswa SMPN 4 Mrebet.

"Bupati sudah memutuskan PTM di Purbalingga dihentikan semuanya. Saya minta dilakukan tracing, dicari penyebabnya dari mana, masuknya seperti apa agar bisa segera tertangani dengan benar," ungkapnya, di Semarang, Rabu (22/9).

Menurut gubernur, kasus di Purbalingga ini menjadi peringatan untuk semua daerah di Jawa Tengah untuk lebih berhati-hati dalam pelaksanaan PTM. Sebab, berdasarkan penelusuran juga  diketahui sejumlah sekolah di Purbalingga menggelar PTM tanpa izin.

Menurut informasi bupati, prinsipnya Pemkab Purbalingga memang belum membuka PTM. "Maka saya tekankan, kenapa penting setiap sekolah yang ingin menyelenggarakan PTM untuk lapor dulu, supaya bisa dimonitor dan dipantau pelaksanaannya," tegas Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga meminta, setiap daerah tegas mengambil tindakan jika ada sekolah yang menggelar PTM tanpa ada izin. Bahkan, dia ingin masing-masing pemèrintah daerah tidak segan- segan untuk membubarkan PTM jika belum izin.

Baca juga : Kapolda Apresiasi Terobosan Aplikasi Ditlantas Polda Jateng

"Yang tidak lapor, bubarkan. Ini menjadi pembelajaran buat kita semua. Seluruh sekolah baik negeri maupun swasta, siapapun yang menggelar PTM tolong laporkan agar kami bisa melakukan pengecekan dan monitoring sejak awal," tegasnya.

Agar persoalan kasus temuan klaster PTM di Purbalingga bisa diantisipasi, gubernir juga sudah memerintahkan seluruh daerah untuk melakukan random tes di beberapa sekolah dalam periode waktu tertentu. Hal itu penting agar bisa diketahui perkembangan PTM saat ini.

"Saya minta segera dilakukan random tes secara berkala di sekolah- sekolah penyelenggara PTM. Sehingga kita bisa mengetahui kondisi yang sesungguhnya dalam pelaksanaan PTM di sekolah tandasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement