Rabu 22 Sep 2021 13:08 WIB

Menkes Brasil Positif Covid-19 Saat Sidang Majelis Umum PBB

Menkes Brasil akan menjalani karantina di New York

Red: Nur Aini
 Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Foto: AP/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Queiroga terbukti positif Covid-19 beberapa jam usai mendampingi Presiden Jair Bolsonaro di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (21/9). Menurut pernyataan dari pemerintah Brasil, Queiroga akan menjalani karantina di New York.

"Pak Menteri baik-baik saja," kata pernyataan itu seraya menambahkan bahwa anggota delegasi Brasil yang lain dinyatakan negatif Covid-19.

Baca Juga

Queiroga mengatakan kepada CNN Brasil bahwa dirinya selalu menggunakan masker selama berada di gedung PBB. Bolsonaro, yang tidak percaya pada vaksin, menentang aturan PBB yang mengharuskan semua tamu undangan disuntik vaksin. Dia membual tidak mendapatkan vaksin.

Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin dunia, Bolsonaro mengatakan bahwa pemerintahannya tidak mendukung penggunaan paspor atau sertifikat digital vaksinasi. Sebaliknya, dia lebih percaya pada obat-obatan yang belum terbukti khasiatnya seperti obat anti malaria hidroksiklorokuin. Menurutnya, kampanye vaksinasi Covid-19 di Brasil berjalan lancar dan bahwa seluruh orang dewasa yang menginginkan vaksin akan mendapatkan dosis lengkap pada November.

Lantaran pendatang yang belum divaksin dilarang makan di restoran-restoran New York, akhirnya Bolsonaro dan rombongan makan pizza di trotoar pada malam pertama berada di kota tersebut, Ahad. Menkes Queiroga menjadi anggota delegasi Brasil kedua di New York yang dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, seorang diplomat dari tim pendahulu presiden terinfeksi Covid-19 pada akhir pekan dan langsung melakukan isolasi.

Sebanyak 591.440 orang meninggal akibat infeksi virus corona di Brasil, negara kedua setelah AS dengan tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia. Seiring meningkatnya laju vaksinasi di negara itu, rata-rata kematian Covid-19 dalam dua pekan turun menjadi 519 per hari dibanding dengan hampir 3.000 kematian per hari saat puncak pandemi pada April.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement