Rabu 22 Sep 2021 06:56 WIB

Kekhawatiran Evergrande Berlanjut, Harga Emas Melonjak Lagi

Pengaruh dari tergelincirnya dolar AS dan kenaikan harga minyak juga mengangkat emas.

Harga emas kembali naik pada akhir perdagangan Selasa (21/9), karena kekhawatiran atas kebangkrutan perusahaan properti China Evergrande terus mendorong pembelian aset aman safe-haven.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Harga emas kembali naik pada akhir perdagangan Selasa (21/9), karena kekhawatiran atas kebangkrutan perusahaan properti China Evergrande terus mendorong pembelian aset aman safe-haven.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas kembali naik pada akhir perdagangan Selasa (21/9), karena kekhawatiran atas kebangkrutan perusahaan properti China Evergrande terus mendorong pembelian aset aman safe-haven. Kenaikan harga juga terjadi menjelang pertemuan Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk tentang jadwal bank sentral untuk memotong stimulusnya terhadap ekonomi AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, bertambah lagi 14,4 dolar AS atau 0,82 persen menjadi ditutup pada 1.778,20 dolar AS per ons. Sehari sebelumnya, Senin (20/9), emas berjangka juga terangkat 12,40 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.763,80 dolar AS.

Aset aman atau safe-haven emas telah naik di tengah kekhawatiran baru-baru ini tentang pertumbuhan ekonomi global. "Lebih khusus lagi perlambatan ekonomi China, yang cukup untuk melebihi pemulihan ekuitas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Namun, gambaran teknikal untuk emas "tetap bearish dalam jangka pendek", kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

"Kami mungkin melihat pedagang jangka pendek yang telah melakukan penjualan mungkin sore hari dan melakukan beberapa penyesuaian posisi menjelang FOMC."

Pengaruh positif dari tergelincirnya dolar AS dan kenaikan harga minyak mentah juga mengangkat emas, kata Wyckoff. 

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan merilis pernyataan kebijakan dan proyeksi ekonomi baru pada akhir pertemuannya pada Rabu waktu setempat. Beberapa analis percaya bank sentral dapat mengumumkan dimulainya pengurangan pembelian aset pada kuartal keempat, yang bisa mendorong emas lebih rendah.

Pengurangan stimulus bank sentral dan kenaikan suku bunga cenderung mengangkat imbal hasil obligasi, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tanpa bunga. "Pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah apakah ketidakpastian pasar saat ini akan mengubah jadwal prospektif yang mungkin dimiliki The Fed ketika mengumumkan pengurangan pembelian aset," kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets UK.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 40,7 sen atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 22,611 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 51,6 dolar AS atau 5,74 persen menjadi ditutup pada 950,8 dolar AS per ons.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement