Rabu 22 Sep 2021 06:07 WIB

Kontes Ayam Ketawa Nasional di FKH IPB University

Sekitar 40- 50 persen alumni FKH IPB University bekerja di bidang perunggasan.

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University kembali menggelar kontes ayam ketawa nasional.
Foto: Dok IPB University
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University kembali menggelar kontes ayam ketawa nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University kembali menggelar kontes ayam ketawa nasional akhir pekan lalu. Namun demikian, kontes kali ini diselenggarakan secara online dengan rangkaian webinar dan lomba fotografi.

“Kontes ayam ketawa merupakan ajang silaturahim antara warga IPB University dengan pencinta ayam hias. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang sportivitas dalam melestarikan budaya nasional,” ujar Prof Ekowati Handharyani, pembina Himpunan Profesi Ornithologi dan Unggas FKH IPB University.

Sementara itu, Dekan FKH IPB University, Prof Deni Noviana menyebutkan bahwa 40 hingga 50 persen alumni FKH IPB University bekerja di bidang perunggasan. Artinya, kegiatan di luar kelas seperti kontes ayam ketawa akan menambah kekayaan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa FKH IPB University.

“Mendapatkan ilmu pengetahun dari para narasumber yang berpengalaman di bidangnya merupakan satu hal yang penting dan tentu akan mendukung proses belajar,” terangnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Turut hadir dalam webinar, Ahmad Pebiyanto, koordinator pecinta ayam ketawa wilayah Tangerang. Di dalam presentasinya, ia menampilkan berbagai macam suara dari ayam ketawa. Ia menyebutkan bahwa secara umum jenis suara ayam ketawa dibagi menjadi tiga yakni tempo laju, sedang, dan pelan.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, jenis suara ayam ketawa dengan interval kokok yang cepat dikenal dengan nama disko atau gretek. Kedua, jenis suara dengan tempo ketukan sedang serta bercengkok disebut dangdut. Terakhir, jenis slow seperti namanya maka interval suara kokok ayam ini lambat.

“Untuk memilih kualitas ayam ketawa sebaiknya banyak berkumpul bersama teman-teman yang lebih senior. Tujuannya adalah untuk mengetahui ayam ketawa yang bagus dan berkualitas. Bisa juga dilihat dari garis keturunan atau banyak tropi yang sudah diperoleh,” paparnya.

Adapun Dr Aulia Andi Mustika, dosen FKH IPB University memaparkan langkah-langkah merawat kesehatan ayam ketawa. Pasalnya, syarat pertama yang harus dipenuhi agar ayam ketawa dapat mengeluarkan suara yang merdu adalah harus sehat secara fisik dan tidak stres.

Ia menjelaskan, manajemen pemeliharaan ayam ketawa dimulai dari pemilihan bibit yang unggul. Setelah itu, pengaturan kandang ayam yang baik dengan syarat aman, nyaman, dan sehat. Suhu ideal bagi ayam ialah 16 sampai 27 derajat celsius.

“Suhu kandang untuk ayam terus dikurangi seiring pertumbuhan ayam, apabila menggunakan lampu maka ketinggian lampu bisa diubah semakin tinggi,” terang pakar farmakologi IPB University ini.

Lebih lanjut, ia menerangkan, kelembaban yang ideal untuk ayam sekitar 30 sampai 70 persen. Ia juga menyarankan supaya ventilasi kandang cukup dan terjaga dari kebisingan.

Ia juga menjelaskan, penyakit yang umum menyerang ayam di antaranya berak darah yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini, ditandai dengan menurunnya nafsu makan dan kotoran ayam yang bercampur darah segar. Penyakit lainnya adalah penyakit new castle disease atau tetelo yang disebabkan oleh virus. Ayam yang terserang tetelo akan mengalami gangguan syaraf sehingga kepalanya menjadi terbalik ke bawah. Selain itu terdapat penyakit chronic respiratory disease (CRD) complex atau penyakit ngorok yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

“Ayam juga bisa terserang cacingan dan penyakit gumboro yang disebabkan oleh infeksi virus,” paparnya.

Untuk mencegah ayam terserang berbagai macam penyakit, katanya, perlu dilakukan perawatan kesehatan ayam dan lingkungan hidup ayam dengan baik. Langkah-langkah yang dapat dilakukan berupa disinfeksi kandang terutama pada peralihan musim.

“Pemberian vaksin secara lengkap untuk menghindari serangan virus. Terakhir dengan pemberian suplemen dan vitamin,” pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement