Rabu 22 Sep 2021 00:54 WIB

Taliban: Tak Ada Milisi ISIS dan Al-Qaeda di Afghanistan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom di Afghanistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Pejuang Taliban mengawal wanita berbaris mendukung pemerintah Taliban di luar Universitas Kabul, Afghanistan, pada Sabtu, 11 September 2021.
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Pejuang Taliban mengawal wanita berbaris mendukung pemerintah Taliban di luar Universitas Kabul, Afghanistan, pada Sabtu, 11 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Taliban mengatakan tidak ada bukti bahwa milisi ISIS atau al-Qaeda memiliki basis di Afghanistan. Hal itu disampaikan beberapa hari setelah ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di kota Jalalabad.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah anggapan bahwa al-Qaeda mempertahankan kehadirannya di Afghanistan. “Kami tidak melihat apa pun di Afghanistan yang ada hubungannya dengan al-Qaeda,” katanya pada Selasa (21/9).

Sama seperti al-Qaeda, menurut Mujahid, ISIS pun tak memiliki kehadiran nyata di Afghanistan. Kendati demikian, dia memang melihat adanya beberapa serangan pengecut yang mengatasnamakan kelompok tersebut.

“ISIS yang ada di Irak dan Suriah tidak ada di sini. Namun, beberapa orang yang mungkin adalah warga Afghanistan kita sendiri telah mengadopsi mentalitas ISIS, yang merupakan fenomena yang tidak didukung oleh rakyat,” ujarnya.

Dia berjanji tidak akan ada serangan terhadap negara ketiga di Afghanistan. “Kami berkomitmen pada fakta bahwa, dari Afghanistan, tidak akan ada bahaya bagi negara mana pun,” ujar Mujahid.

Sebelumnya ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom di Afghanistan yang menargetkan anggota Taliban. ISIS mengklaim berhasil membunuh atau melukai puluhan di antara mereka.

Baca juga : Tak Perlu Daftar di Aplikasi untuk Sholat di Masjid Nabawi

“Lebih dari 35 anggota milisi Taliban tewas atau terluka dalam serangkaian ledakan yang terjadi (pada Sabtu dan Ahad),” kata ISIS lewat saluran Telegram resminya, Amaaq, pada Ahad (19/9), dikutip laman Al Arabiya.

ISIS pun mengklaim menjadi dalang di balik serangan bom bunuh diri di bandara Kabul pada 26 Agustus lalu. Lebih dari 170 orang, 13 di antaranya tentara Amerika Serikat, tewas dalam serangan bom tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement