Selasa 21 Sep 2021 22:03 WIB

90 Siswa Positif Covid-19, Purbalingga Hentikan PTM

Puluhan siswa tersebut diisolasi di sekolah sambil menunggu tes PCR.

Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Jawa Tengah menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. PTM akan dievaluasi lebih lanjut mengenai kesiapan protokol kesehatan, menyusul 90 siswa positif Covid-19.

"Untuk sementara waktu, seluruh pelaksanaan PTM terbatas dihentikan hingga adanya evaluasi lebih lanjut," kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Selasa (21/9).

Dyah mengatakan, keputusan tersebut diambil menyusul adanya 90 siswa SMPN 4 Mrebet yang saat ini menjalani isolasi terpusat di gedung sekolah. Hasil tes cepat antigen mereka menunjukkan positif Covid-19. Tes massal antigen dilakukan tim puskesmas setempat untuk mendukung PTM.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, dari sekitar 300 siswa, ternyata 90 orang di antaranya hasil tes antigennya positif," kata dia.

Bupati mengatakan, terkait dengan hal tersebut pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan kesiapan protokol kesehatan sebelum memulai kembali kegiatan PTM terbatas. "Dengan demikian diharapkan akan meminimalisir potensi atau risiko penularan Covid-19," katanya.

Bupati menambahkan, selama ini pihaknya telah membuat aturan ketat untuk pelaksanaan PTM terbatas. Di antaranya, melaksanakan tes antigen massal sebelum pelaksanaan PTM terbatas, melakukan vaksinasi bagi tenaga pengajar, dan juga memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan di sekolah.

Kendati demikian, pada masa yang akan datang pihaknya akan membuat aturan lebih rinci dan lebih ketat lagi terkait dengan pelaksanaan PTM. "Karenanya untuk persiapan lebih lanjut maka kegiatan PTM terbatas dihentikan sementara waktu, mohon bersabar, tetap semangat tetap jaga kesehatan dan disiplin serta penerapan protokol kesehatan harus terus diperkuat lagi," kata dia.

Saat ini, pihaknya terus melakukan langkah cepat terkait menangani 90 siswa  yang hasil tes cepat antigennya menunjukkan positif. Dyah memastikan kondisi para siswa tersebut baik-baik saja dan tanpa gejala.

"Namun isolasi tetap dilakukan untuk mempermudah penanganan lebih lanjut, dan berikutnya juga akan dilakukan tes PCR kepada 90 siswa tersebut. Jadi nanti setelah hasil tes PCR keluar, yang hasil tes PCR-nya positif yang akan melanjutkan isolasi terpusat," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement