Selasa 21 Sep 2021 17:55 WIB

Wakil Ketua MPR Dukung TNI-Polri Tumpas KKB

Dana Otsus yang besar untuk Papua tidak menghentikan tindakan teror KKB.

Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mendukung langkah TNI-Polri menumpas pemberontakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. KKB selama ini dinilai melakukan berbagai aksi teror kepada masyarakat.

"Saya mendukung penuh langkah penumpasan KKB yang meresahkan warga sipil dan merongrong kedaulatan negara. Genealogi kelompok ini adalah teror dan akan terus melakukannya," kata Syarief Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/9).

Dia menilai tidak ada ruang dialog dengan kelompok tersebut sehingga TNI-Polri tidak perlu ragu melakukan tindakan penanggulangan yang tuntas. Menurut dia, KKB adalah musuh negara dan rakyat Indonesia sehingga sudah seharusnya ditumpas sampai ke akar-akarnya.

"Pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk mempercepat pembangunan di Papua dan Papua Barat. Selama 20 tahun terakhir, pemerintah telah mengucurkan alokasi dana Otonomi Khusus (Otsus) dan dana tambahan infrastruktur (DTI) untuk Papua dan Papua Barat sebesar Rp 138,65 triliun," ujarnya.

Hal itu, menurut dia, merupakan kebijakan afirmasi dan prioritas pembangunan yang menjelaskan komitmen pemerintah dalam membangun Papua dan Papua Barat untuk maju dan bersaing seperti daerah lain di Indonesia. Menurut Syarief, dengan instrumen dana Otsus dan DTI seharusnya pembangunan fisik dan nonfisik, infrastruktur, dan sumber daya manusia berjalan dengan baik serta cepat.

"Saat dana Otsus dan DTI yang begitu besar dialokasikan untuk Papua dan Papua Barat, namun kenyataannya tindakan teror tidak pernah berhenti. Ini menunjukkan KKB hanya bertujuan untuk mengacau dan teror," katanya.

Menurut dia, jika kejadiannya seperti itu maka tidak ada jalan lain bagi TNI-Polri selain melakukan upaya penanggulangan teror yang lebih tegas. Apabila teror terus dibiarkan, maka korban dari kalangan aparat dan warga sipil akan terus berjatuhan.

Syarief meyakini masyarakat Papua dan Papua Barat sangat mendambakan kedamaian dalam aktivitas perekonomian, peribadatan, dan kehidupan sosial pada umumnya. "Apa yang dilakukan KKB telah merenggut kebahagiaan rakyat. Tindakan keji gerombolan bersenjata ini hanya akan menghambat pembangunan yang tengah digalakkan pemerintah," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement