Selasa 21 Sep 2021 17:24 WIB

Ridwan Kamil Intruksikan Semua Industri Bangun PLTS

Saat ini baru beberapa industri di Jabar yang sudah menggunakan PLTS Atap,

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ridwan Kamil Intruksikan Semua Industri Industri Bangun PLTS (ilustrasi).
Foto: Pertamina
Ridwan Kamil Intruksikan Semua Industri Industri Bangun PLTS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menginstruksikan agar semua industri di Jabar mengkonversikan pemenuhan kebutuhan sebagian atau seluruh energi listriknya ke energi terbarukan. Salah satunya, melalui pembangunan panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap. 

“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan membuat aturan yang mewajibkan agar seluruh pabrik di Jabar mengikuti apa yang dilakukan Aqua,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil pada Peresmian PLTS Atap Pabrik Danone-Aqua di Mekarsari, Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/9).

Menurut Emil, saat ini baru beberapa industri di Jabar yang sudah menggunakan PLTS Atap, diantaranya adalah PT Coca Cola Amatil di Bekasi  sebesar 7,13 Mega Watt Peak, PT Danon Aqua di Ciherang Bogor sebesar 770 kilo Watt peak. Selain itu, pada 2021 PT Indocement berencana membangun PLTS Atap dengan kapasitas sebesar 30 Mega Watt peak.

“Pemprov Jabar sangat serius membangun green energy. Nanti akan dievaluasi apakah mudah menginstalnya dan bagaimana mengkonversinya agar industri lain mengikuti,” katanya.

 

Emil menilai, langkah tersebut penting, mengingat 60 persen industri di Indonesia ada di Jabar. Selain itu, dengan populasi terbesar di Indonesia, konsumsi listrik Jabar juga menjadi yang tertinggi.

Pada 2015, kata dia, Jabar mengahabiskan sumber daya energi primer sebesar 26,4 juta ton setara minyak (million ton oil equivalent - MTOE). Dari jumlah tersebut, 10 persen diantaranya merupakan sumber energi baru dan terbarukan.

Konversi sumber daya tersebut, menurutnya, menghasilkan 19.9 MTOE energi yang dapat dikonsumsi oleh berbagai sektor pengguna. Sebanyak 33 persen di antaranya berasal dari energy terbarukan.

“Mengingat peningkatan kebutuhan sumber daya dan keterbatasan atas sumber daya energy fosil, maka diharapkan pasokan sumber daya energi baru terbarukan dapat ditingkatkan,” katanya.

Untuk mencukupi kebutuhan energi Jabar dan meminimalisir dampak lingkungan dari produksi energi yang berasal dari fosil, kata Emil, Pemprov Jabar menargetkan proporsi pasoka energi baru terbarukan untuk energi primer tersebut 20,1 persen. Dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED), Jabar menargetkan add on dari PLTS sebesar sebesar 918 Mega Watt (MW) sebagai dukungan capaiannya.

“Dalam implementasi PLTS, Indonesia sangat jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN,” katanya.

Pengembangan energi baru terbarukan, kata dia, merupakan salah satu bentuk kontribusi konservasi energi sekaligus upaya untuk mengurangi emisi karbon. Seperti diketahui, saat ini sebagian besar pembangkit di Indonesia masih menggunakan bahan bakar energy karbon.

“Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional," katanya. 

Untuk mendukung hal itu, kata dia, Pemprov Jabar juga telah memiliki target untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 4,29 persen di mana 1,84 persen adalah kontribusi sektor energy.

Pada kesempatan tersebut, Emil kembali mengingatkan bahwa saat ini pandemic belum berakhir. Ia mendorong agar seluruh masyarakat segera divaksin dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sementara menurut Vice President (VP) General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, Danone-Aqua merupakan pelopor pemanfaatan PLTS Atap di industri dalam negeri sejak 2017. Upaya tersebut, merupakan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mempercepat transisi penggunaan energi terbarukan.

“Ini juga merupakan wujud komitmen Danone-Aqua untuk menjadi perusahaan dengan emisi nol atau netral karbon dalam seluruh rantai pasok perusahaan pada 2050, serta penggunaan 100 persen energi listrik terbarukan pada 2030,” katanya.

Melalui peresmian PLTS Atap berkapasitas 2.112 kWp di Pabrik Mekarsari tersebut, hingga saat ini sudah ada empat pabrik Danone-Aqua yang memanfaatkan PLTS Atap, dengan total kapasitas terpasang mencapai 6,2 Mega Watt peak (MWp). PT Danone-Aqua menargetkan, pada 2023, sebanyak 21 pabriknya sudah memanfaatkan energy surya, kapasitas hingga 15 MWp. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement