Selasa 21 Sep 2021 16:10 WIB

Polisi Periksa 16 Satpam yang Cekcok dengan Warga Kembangan

Sekuriti Perumahan Permata Buana cekcok hingga saling dorong dengan warga sekitar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah sekuriti cekcok dengan warga sekitar di area Perumahan Permata Buana, Jalan Puri Indah Raya, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Senin (20/9).
Foto: Dok @infojakarta_
Sejumlah sekuriti cekcok dengan warga sekitar di area Perumahan Permata Buana, Jalan Puri Indah Raya, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Senin (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Barat (Polrestro Jakbar) memeriksa 16 petugas satuan pengamanan (satpam) atau sekuriti di Perumahan Permata Buana, Jalan Puri Indah Raya, Kecamatan Kembangan, karena terlibat cekcok hingga berujung saling dorong dengan warga setempat.

"Iya kita bawa 16 satpam, lalu kita mintai keterangan. Kita mau tahu apa yang terjadi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum (Satreskrimum) Polrestro Jakbar, Kompol Joko Dwi Harsono saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/9).

Video cekcok tersebut pun sempat viral di media sosial setelah diunggahdi akun Instagram @infojakarta_. Joko mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (20/9). Kala itu, seorang warga menggunakan mobil bak terbuka ingin menaruh tanaman dalam jumlah banyak ke dalam rumah.

Saat ingin menaruh tanaman tersebut, sambung dia, segerombolan petugas sekuriti langsung mengadang mobil tersebut. Tidak terima, menurut Joko, warga pun mulai cekcok sambil saling mendorong dengan sekuriti. Cekcok tersebut pun berujung laporan yang diajukan oleh salah seorang warga ke pihak kepolisian.

"Pelapor suami istri," jelas Joko. Berdasarkan laporan tersebut, polisi memanggil para sekuriti untuk dimintai keterangan. Para sekuriti ini pun kooperatif lantaran memenuhi panggilan penyidik dari Polres.

Hingga saat ini, pihaknya masih mencari tahu apa penyebab cekcok yang berujung aksi saling dorong tersebut. "Mungkin masalah internal pengurus lingkungan tapi sedang kita dalami lagi," kata Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement