Selasa 21 Sep 2021 15:48 WIB

Alkohol Bisa Sebabkan Penyintas Alami Gejala Long Covid-19

Banyak pasien masih merasakan beberapa gejala covid-19 setelah sembuh.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dokter spesialis paru Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Alfian Nur Rosyid mengatakan, pada beberapa kasus Covid-19, pasien masih merasakan beberapa gejala, sekalipun telah dinyatakan negatif dari virus SARS-CoV-2. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah long Covid-19, bila gejala sisa terasa sampai melebihi 3 bulan.

Apa sebabnya long Covid-19? Alfian mengatakan sel-sel pasien dapat rusak meskipun hasil swabnya sudah negatif. Sel yang sudah rusak tidak bisa kembali sempurna dan menyisakan gejala pada penyintas Covid-19.

 

Long Covid-19 itu berarti pasien sudah sembuh dari Covid-19 namun masih memiliki tanda atau gejala sisa virus tersebut,” kata Alfian, Selasa (21/9).

 

Alfian menambahkan, risiko long Covid-19 juga dapat terjadi pada pasien dengan riwayat peminum alkohol. Mereka yang sebelum terpapar Covid-19 sering mengonsumsi alkohol, dapat memperparah kerusakan sel tubuh. Seperti rusaknya fungsi liver, paru, dan organ-organ lainnya.

 

Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah long Covid-19 di antaranya adalah pasien tidak malas bergerak sesuai dengan kemampuan meskipun saat di ruang isolasi rumah sakit. Kemudian, long Covid-19 dapat dicegah dengan rutin konsumsi obat yang diberikan dokter, serta menghindari stres dan kecemasan.

 

"Setelah pasien pulang dari rumah sakit, dia harus tetap sedapat mungkin melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan, melakukan rehabilitasi fisik, berjemur dipagi hari, konsumsi multivitamin dan suplemen, terus berpikir positif, serta berdoa,” ujar Alfian.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement