Selasa 21 Sep 2021 15:05 WIB

Kementerian LHK Ungkap Tips Kendalikan Karhutla 

Karhutla tidak hanya perlu pemadaman, tapi membangun sistem terpadu.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fuji Pratiwi
Seekor burung melintasi lahan terbakar di Desa Ujung Batu, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada Agustus 2021 lalu.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Seekor burung melintasi lahan terbakar di Desa Ujung Batu, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada Agustus 2021 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Laksmi Dhewanthi, membagikan tips pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Laksmi mengatakan, solusi penanganan karhutla tidak boleh hanya secara spontan saja. Ia menekankan pencegahan karhutla harus dilakukan secara permanen. Pertama, caranya dengan memperkuat analisis iklim beserta langkah-langkah strategisnya.

Baca Juga

"Kedua, di tingkat operasional dikendalikan lewat upaya patroli, bagaimana kesiapan pemadaman, teknik water bombing, atau koordinasi dengan masyarakat peduli api. Ketiga, memperbaiki pengelolaan lansekap dalam menekan potensi karhutla," kata Laksmi dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Selasa (21/9).

Laksmi optimistis bila tiga langkah di atas dijalankan maka karhutla dapat ditangani secara lebih baik. Sehingga insiden karhutla yang merugikan masyarakat bisa diminimalisir.

 

"Tiga solusi permanen dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan adalah solusi dan upaya menanggulangi karhutla, tidak hanya upaya pemadaman ketika karhutla, tapi membangun sistem terpadu," ujar Laksmi.

Salah satu pihak yang berperan dalam penanganan karhulta ialah Manggala Agni yang baru saja merayakan HUT ke-19. Koordinator Manggala Agni Provinsi Riau, Edwin Putra menceritakan pengalaman dan kebanggaannya selama mengabdi sebagai Manggala Agni "Panglima Api". Ia mengakui tugas menjadi Manggala Agni harus bertaruh nyawa.

"Dukanya kami melakukan pemadaman jauh dari akses, minim bekal dan logistik, menginap di hutan, malah beberapa kali berhadapan binatang buas. Namun, banyak suka daripada duka, banyak memiliki hubungan baik dengan masyarakat, diberikan ilmu dan pengetahuan," ungkap Edwin.

Edwin mengajak generasi muda untuk dapat mengambil peran dalam pencegahan karhutla. "Teman-teman sebagai generasi milenial, pencegahan karhutla ini merupakan tugas bagi semua pihak. Teman-teman bisa ikut berperan mensosialisasikan kampanye pencegahan karhutla dalam bentuk kreativitas yang kekinian di media sosial," imbau Edwin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement