Selasa 21 Sep 2021 12:04 WIB

Tema Hari Santri 2021, Santri Siaga Jiwa Raga

Santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, santri adalah aset luar biasa yang dimiliki Indonesia. Dari para santri inilah, lanjut dia, bangsa Indonesia memiliki karakter yang kuat sekaligus mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan.

Menag menyampaikan, tema peringatan Hari Santri tahun ini adalah "Santri Siaga Jiwa Raga." Ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

"Siaga jiwa raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela Tanah Air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren," kata Menag saat meluncurkan tema dan logo peringatan Hari Santri 2021 di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (21/9).

Menag menerangkan, siaga jiwa bermakna pula bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia. Karenanya, santri tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia.

Ia menambahkan, siaga raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia. Karenanya, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia.

“Jadi, siaga jiwa raga menjadi sangat penting di era pandemi Covid-19 sekarang ini, di mana santri tetap disiplin dan tidak boleh lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M dan 1D (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan doa) demi kepentingan bersama," ujar Menag.

Menag menegaskan, Hari Santri tidak hanya milik kalangan pesantren atau ormas Islam tertentu, melainkan milik segenap masyarakat Indonesia. Karena selama ini kaum santri selalu siap dan sedia menjadi pengawal dan penerang NKRI.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Prof Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan beberapa rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan Hari Santri 2021. Di antaranya, Pesantren Virtual Exhibition, Sayembara Santri Siaga Jiwa Raga yang meliputi Video Aksi Kiai-Santri Indonesia (Vaksin), Surat Santri untuk Presiden dan Menteri, Challenge Selamat Hari Santri, Santri Sehari Menjadi Menteri dan berbagai kegiatan lainnya.

"Sebagai penutup dari rangkaian peringatan Hari Santri 2021, akan dilaksanakan Upacara Bendera pada 22 Oktober 2021," jelas Prof Ramdhani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement