Selasa 21 Sep 2021 06:34 WIB

BRI Siapkan Tiga Strategi Pengembangan Ekosistem Ultramikro

Hanya 20 juta usaha ultramikro yang telah memperoleh akses pendanaan sumber formal

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan tiga strategi untuk mengakselerasi ekosistem ultramikro (UMi) di Indonesia.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan tiga strategi untuk mengakselerasi ekosistem ultramikro (UMi) di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan tiga strategi untuk mengakselerasi ekosistem ultramikro (UMi) di Indonesia. Adapun pembentukan ekosistem ultramikro tersebut, perseroan melakukan aksi korporasi right issue.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 28,213 miliar saham baru Seri B dengan harga pelaksanaan rights issue BBRI sebesar Rp 3.400 per lembar saham.

Baca Juga

“Pada tahun pertama ketiga entitas akan membangun pondasi yang kuat (fase set up the foundation) melalui rencana pasca-integrasi yang akan dilakukan dengan menerapkan beberapa inisiatif di antaranya co-location,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (21/9).

Pada tahun kedua, BRI, Pegadaian, dan PNM akan memasuki fase penguatan (strengthen) untuk memastikan terwujudnya sinergi. Adapun beberapa inisiatif yang direncanakan antara lain mengembangkan digital channel untuk memudahkan nasabah UMi mengakses produk UMi holding.

Pada fase ketiga, perseroan akan melakukan peningkatan kapabilitas demi mencapai tujuan untuk berkontribusi pada aspirasi inklusi keuangan Indonesia. Adapun beberapa inisiatif yang akan dilakukan di antaranya meluncurkan program pemberdayaan dalam skala penuh, untuk meningkatkan literasi keuangan pertumbuhan bisnis dan penetrasi digital bagi nasabah BRI, Pegadaian, dan PNM.

Segmen ultramikro masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Berdasarkan Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2019, dari 65 juta usaha mikro di Indonesia, 46 juta di antaranya membutuhkan pendanaan.

Hanya sekitar 20 juta usaha ultramikro yang telah memperoleh akses pendanaan dari sumber formal seperti bank, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), perusahaan gadai, koperasi maupun lembaga keuangan lainnya.

"Sekitar 12 juta usaha ultramikro lainnya mendapatkan akses pendanaan dari sumber informal seperti keluarga, kerabat dan lembaga informal lainnya. Masih terdapat sekitar 14 juta usaha ultramikro yang belum memiliki akses pendanaan sama sekali, baik dari sumber formal maupun informal. Inilah yang akan menjadi target pertumbuhan bisnis ultramikro ke depan," ungkapnya.

Dari sisi bisnis, Ekosistem UMi akan memungkinkan ketiga entitas memperkuat proses akuisisi dan penjaminan, dengan memanfaatkan kemampuan integrasi database yang dapat mengintegrasikan lebih dari 20 juta data nasabah pinjaman serta didukung oleh kemampuan digital dan analitik.

Saat ini BRI telah memiliki lebih dari 120 juta nasabah simpanan dan lebih dari 13 juta nasabah pinjaman. BRI merupakan pemimpin pasar bisnis mikro di Indonesia dan menguasai 60 persen market share yang terdiri dari 12,4 juta nasabah mikro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement