IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Ramzi Kassem, profesor hukum di CUNY School of Law, menyampaikan pandangannya soal tragedi 9/11. Dia mengawalinya dengan bercerita ketika tiba di bandara Italia, dia menyaksikan banyak berita yang isinya melaporkan tentang pasukan komando AS yang telah membunuh Osama bin Laden di Pakistan.
"Saya baru saja mendarat di Italia untuk memberikan kuliah tentang hukum dan kebijakan keamanan nasional AS, dan sepertinya tonggak sejarah telah dicapai dengan peristiwa yang terjadi saat aku di udara," jelasnya, dikutip dari laman Philadelphia Tribune.
Setelah salah satu kuliahnya di auditorium universitas yang penuh sesak di Brescia, Kassem didekati oleh seorang wanita muda Muslim berhijab. Namanya, penampilannya, dan aksen Inggrisnya, menunjukkan perempuan tersebut ialah orang Italia keturunan Arab, mungkin putri imigran ke Italia atau imigran itu sendiri.
"Tidak seperti siswa lain yang mengantri untuk berbicara dengan saya, dia memiliki pertanyaan singkat: "Mengapa Amerika Serikat mengobarkan perang terhadap Islam?," kata Kassem mengisahkan.
Secara refleks, Kassem menolak premisnya. Menurut Kassem, apa yang dilihat dan dijalani bukanlah perang melawan Islam dan Muslim. Ada kekuatan sejarah yang kompleks yang bermain, mendorong berbagai aktor dalam berbagai konflik. Orang-orang dan kelompok yang telah ditetapkan Amerika Serikat sebagai "teroris" tidak mewakili semua Muslim.