Senin 20 Sep 2021 18:09 WIB

Objek Wisata di Tasikmalaya Diminta Gunakan PeduliLindungi

Sejumlah objek wisata sudah mulai kembali dibuka untuk publik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah wisatawan berkunjung ke Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Ahad (19/9). Taman Wisata Karangresik sudah dibuka sejak awal pekan lalu, tapi kunjungan wisatawan masih dibatasi.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah wisatawan berkunjung ke Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Ahad (19/9). Taman Wisata Karangresik sudah dibuka sejak awal pekan lalu, tapi kunjungan wisatawan masih dibatasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah mulai melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata sejak pekan lalu. Sejumlah objek wisata sudah mulai kembali dibuka untuk publik.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, mengatakan, uji coba pembukaan destinasi wisata dilakukan untuk melihat konsistensi pengelola objek wisata dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). Dalam uji coba ini, OPD terkait telah diminta terus melakukan pengawasan.

"Kita lihat, karena ini sifatnya uji coba, apakah mereka bisa konsisten menerspkan prokes atau tidak? Kalau dirasa riskan, segera kita tutup," kata dia, Senin (20/9).

Namun, apabila uji coba pembukaan destinasi wisata dirasa berjalan baik, objek wisata dapat tetap beroperasi. Dengan begitu, ketika Kota Tasikmalaya masuk PPKM Level 2, objek wisata akan sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan dengan lebih baik.

Saat ini, Kota Tasikmalaya masih menerapkan PPKM Level 3. Karenannya, dibukanya objek wisata masih bersifat uji coba. Jumlah kunjungan wisatawan juga masih dibatasi, maksimal 25 persen. 

Ivan menambahkan, pihaknya juga mendorong para pengelola wisata untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Penggunaan aplikasi itu dilakukan agar wisatawan yang masuk dipastikan sudah menjalani vaksinasi. 

"Itu kan arahan dari Menteri Pariwisata, agar yang masuk sudah divaksin. Namun, penggunaan PeduliLindungi akan kita terapkan di Tasikmalaya secara bertahap. Dinkes juga kota dorong agar vaksinasinya lebih kencang," kata dia.

Menurut Ivan, saat ini penggunaan aplikasi PeduliLindungi di objek wisata masih belum menjadi sebuah kewajiban. Namun, ia berharap, para pengelola objek wisata dapat menggunakan aplikasi itu agar aktivitas wisatawan tetap aman dari penularan Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement