Senin 20 Sep 2021 17:52 WIB

Bakamla Klaim Laut Natuna Utara Aman, Nelayan Bisa Melaut

Bakamla menjamin para nelayan dapat beraktivitas dengan aman.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Mas Alamil Huda
KRI Bima Suci melaksanakan lego jangkar di perairan Laut Natuna Utara, Kabupaten Natuna, beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
KRI Bima Suci melaksanakan lego jangkar di perairan Laut Natuna Utara, Kabupaten Natuna, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Aan Kurnia memastikan situasi keamanan di perairan Laut Natuna Utara saat ini aman terkendali. Hal tersebut disampaikannya dalam merespons kabar adanya kapal milik China dan Vietnam yang masuk ke wilayah tersebut.

"Saya tegaskan bahwa kondisi laut Natuna Utara sudah aman terkendali," ujar Aan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (20/9).

Ia menjamin para nelayan dapat beraktivitas dengan aman, karena turut dijaga oleh aparat keamanan yang bertugas di sana. Para nelayan dipersilakan kembali berlayar mencari ikan di perairan Laut Natuna. "Kita siap amankan mereka. Dan ini harus dilakukan komunikasi yang baik," ujar Aan.

Meski begitu, ia mendorong pemerintah melakukan upaya diplomasi dengan negara-negara tetangga dan mereka yang terbukti masuk ke wilayah Indonesia. Sebab menurutnya, tindakan tangkap dan usir tak akan menyelesaikan seluruh permasalahan di sana.

"Itu akan berulang dan kita akan tergagap-gagap, tahun kita kita juga sama ini. Namun secara de facto kita belum bisa manfaatkan zona ekonomi eksklusif kita dan landas kontinen kita, ini harusnya kita dorong," ujar Aan.

Di samping itu, negara seharusnya lebih memanfaatkan perairan Laut Natuna Utara agar kapal asing tak masuk ke dalam wilayah Indonesia. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi bahari di sana oleh nelayan-nelayan dalam negeri.

"Sudah ada tapi ya masih nelayan pesisir, nelayan one day. Jadi ambil ikan hanya sehari untuk makan besok, tapi belum disiapkan secara profesional. Padahal di sana sumber daya ikannya luar biasa," ujar Aan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement