Senin 20 Sep 2021 15:13 WIB

Pimpin Rapat Ikadi, Anies: Kekuatan Jepang-Belanda Bergetar

Kemerdekaan bukan hanya menggulung kolonialisme, tetapi menggelar keadilan sosial.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ilham Tirta
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Foto: dok. Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, separuh penduduk Jakarta membuat banyak pihak tercengang 76 tahun lalu. Utamanya, ketika lebih dari 300 ribu penduduk Jakarta saat itu berkumpul di lapangan Ikad.

Tak main-main, mereka dengan lantang menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia tidak akan dijajah kembali. "Kekuatan Jepang, dan Belanda yang baru datang dari Tanjung Priok bergetar. Mereka tidak membayangkan 300 ribu orang berkumpul dalam satu lapangan," ujar Anies saat memimpin Rapat Raksasa Ikada di Jakarta, Senin (20/9).

Anies menambahkan, pesan dari ratusan ribu orang itu telah mengubah persepsi mengenai proklamasi yang sempat dianggap hanya ciptaan para kaum terpelajar. Terlebih, saat 95 persen orang Indonesia saat itu buta huruf. "Yang lima persen terdidik ini yang mengikhtiarkan kemerdekaan, sehingga peristiwa Ikada menjadi sebuah dorongan moral kebangkitan kekuatan rakyat," kata dia.

Anies melanjutkan, gerakan masyarakat yang mendorong kemerdekaan itu terjadi hanya 200 meter dari Balai Kota DKI, lapangan Ikada, atau Monas saat ini. Dia meminta peringatan Ikada ke-76 ini tidak dianggap remeh, mengingat hal itu menjadi cikal bakal gerakan rakyat Indonesia.

"Inilah cikal bakal solidnya gerakan rakyat bersama dengan pemerintah, karena itu saat ini solidnya kita bekerja bersama dalam menghadapi pandemi harus diteruskan dalam kerja bersama di berbagai aspek," jelas Anies.

Menurut dia, keinginan rakyat untuk memenuhi lapangan Ikada saat itu sangat menggebu karena keinginan untuk merdeka. Bukan hanya itu saja, rakyat Indonesia menurut Anies, juga memang menginginkan perubahan nasib.

"Kemerdekaan bukan hanya untuk menggulung kolonialisme, kemerdekaan adalah untuk menggelar keadilan sosial, itu adalah tugas kita yang harus dituntaskan," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement