Senin 20 Sep 2021 13:40 WIB

Polisi Selidiki Dugaan Walkot Malang Paksa Masuk Wisata

Yang datang itu dari Wali Kota Malang beserta rombongan, melaksanakan gowes di sana.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Foto viral Wali Kota Malang dan rombongan pesepeda dihadang polisi di tempat wisata wilayah Kabupaten Malang, Ahad (19/9).
Foto: Istimewa
Foto viral Wali Kota Malang dan rombongan pesepeda dihadang polisi di tempat wisata wilayah Kabupaten Malang, Ahad (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Beberapa foto aktivitas gowes Wali Kota Malang dan rombongan saat memasuki tempat wisata di Kabupaten Malang viral di masyarakat. Isu ini ramai diperbincangkan lantaran Pantai Kondang Merak, Bantur, Kabupaten Malang masih tutup sesuai aturan PPKM. 

Pada foto yang beredar, terlihat aparat kepolisian setempat sedang memberikan pengertian kepada rombongan Wali Kota Malang. Rombongan tersebut diduga telah memaksa masuk ke tempat wisata yang masih tutup operasi. Padahal tempat wisata di Kabupaten Malang belum diizinkan beroperasi lantaran masih melaksanakan kebijakan PPKM.

Kapolres Malang, AKBP Raden Bagoes Wibisono mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus viral tersebut. Dalam hal ini termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Malang. "Dan memang informasi yang ada di lapangan itu, yang datang itu dari Wali Kota Malang beserta rombongan, melaksanakan gowes di sana," ucap Bagoes kepada wartawan di Malang, Senin (20/9).

Untuk sementara yang bisa disampaikan, kata Bagoes, petugas di lapangan saat itu sudah menyampaikan bahwa Kabupaten Malang masih melaksanakan PPKM level 3. Sesuai dengan Instruksi Mendagri RI, semua tempat wisata di Kabupaten Malang masih ditutup sementara. Aturan ini juga sesuai dengan kebijakan Bupati Malang, M Sanusi.

Saat ditanyai detail mengenai rombongan Wali Kota Malang yang memaksa masuk tempat wisata, Bagoes belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Ia masih harus mendalami masalah tersebut termasuk alasan rombongan bisa berada di lokasi. "Apakah mereka memaksa (atau tidak), kami masih belum monitor," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement