Senin 20 Sep 2021 08:23 WIB

Indonesia Bangun Pabrik Air Minum di Gaza

NPC dan Darut Tauhid Peduli membangun pabrik air minum Indonesia di Gaza

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Petugas membagikan air minum kepada warga di Jalur Gaza, Palestina
Foto: Dok DMI
Petugas membagikan air minum kepada warga di Jalur Gaza, Palestina

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Nusantara Palestina Center (NPC) bekerja sama dengan Darut Tauhid Peduli melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Air Minum Indonesia di Gaza, Palestina. Ketua Dewan Pembina NPC, Abdillah Onim mengatakan pembangunan pabrik air minum gratis itu adalah amanah rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina.

"Pabrik Air Minum di atas lahan seluas 477 m2 itu, semoga menjadi ikhtiar terbaik untuk solusi warga Gaza dalam memperoleh air bersih," kata Onim dalam pers rilis yang diterima pada Senin (20/8).

Turut hadir secara langsung dalam acara ini, Wali Kota Gaza Dr. Yahya Al-Sarraj dan Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim, tokoh agama serta masyarakat di Gaza.

Wali Kota Gaza Dr. Yahya Al-Sarraj sangat mengapresiasi pembangunan pabrik air minum tersebut. Gaza menderita krisis air yang akut, maka akses ke air bersih dan sanitasi pada akhirnya adalah hal yang terpenting.

Sementara itu, acara ini juga dihadiri secara online melalui aplikasi Zoom oleh Pembina DT Peduli KH. Abdullah Gymnastiar, Direktur Utama @dtpeduli  Ir. Muhammad Bascharul Asana, M.B.A., Direktur Pelaksana NPC Ihsan Zainuddin, Lembaga-lembaga mitra dan segenap elemen umat Islam di seluruh Indonesia.

Diketahui, sekitar 95 persen penduduk Jalur Gaza, yang berjumlah lebih dari dua juta orang, tidak memiliki akses ke air yang aman. Hal ini merupakan cerminan dari kenyataan yang menunjukkan bahwa 97 persen dari satu persen air di Gaza tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Pembangunan Pabrik Air Minum Indonesia di Gaza ini diproyeksikan akan menambah ketersediaan air bersih siap minum untuk warga miskin dan duafa di Jalur Gaza serta membuka peluang pekerja bagi warga Palestina yang memiliki jumlah pengangguran lebih dari 50 persen. Selain itu, juga untuk melindungi warga dari berbagai penyakit akibat pencemaran air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement