Ahad 19 Sep 2021 15:50 WIB

Bangladesh Gugat India Soal Sengketa Demarkasi Maritim

Teluk Benggala merupakan laut strategis di Asia Selatan yang terbagi oleh tiga negara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Matahari terbenam di balik awan yang berbentuk pola di Kolkata, India, Senin, (18/5). Bangladesh telah mengajukan banding ke PBB untuk menyelesaikan perselisihan demarkasi maritim dengan India di Teluk Benggala selatan.
Foto: AP Photo/Bikas Das
Matahari terbenam di balik awan yang berbentuk pola di Kolkata, India, Senin, (18/5). Bangladesh telah mengajukan banding ke PBB untuk menyelesaikan perselisihan demarkasi maritim dengan India di Teluk Benggala selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh telah mengajukan banding ke PBB untuk menyelesaikan perselisihan demarkasi maritim dengan India di Teluk Benggala selatan. Masalah itu telah berlangsung selama puluhan tahun.

Menurut sumber Kementerian Luar Negeri Bangladesh, Misi Permanen Bangladesh untuk PBB di New York telah mengajukan dua banding di Sekretaris Jenderal terhadap India. Mereka memprotes garis dasar lurus di Teluk Benggala yang diklaim New Delhi.

Baca Juga

"Perselisihan ini telah menggantung selama bertahun-tahun antara kedua tetangga dan kedua negara telah gagal menyelesaikannya melalui dialog bilateral meskipun ada puluhan pertemuan mengenai masalah ini. Sekarang kedua negara telah pergi ke PBB dan kami berharap platform terbesar di dunia akan menyediakan solusi berkelanjutan," kata mantan menteri luar negeri Bangladesh Shahidul Haque saat diwawancara Anadolu Agency, Sabtu (19/9).

Menurut Haque, Bangladesh telah melakukan perannya dengan mengajukan permohonannya ke PBB. Jadi saat ini negara tersebut harus menghadapi proses arbitrase di platform PBB. Pada April lalu, India mengirim surat ke PBB untuk menentang garis dasar yang ditetapkan Bangladesh di Teluk Benggala selatan.

“Teluk Benggala adalah sumber daya unik untuk Bangladesh dan otoritas tertinggi untuk wilayah laut legalnya terkait dengan kedaulatan negara itu,” kata Chowdhury Rafiqul Abrar, seorang analis diplomatik dan profesor hubungan internasional di Universitas Dhaka.

Menurut dia, India harus mengikuti ketentuan Konvensi PBB tentang hukum laut dalam menyelesaikan sengketa tersebut. "Karena India dan Bangladesh sama-sama mengklaim bahwa keduanya adalah teman baik dan melewati jalur yang sangat ramah, saya berharap kedua tetangga terdekat akan menerima keputusan apa pun yang akan diambil oleh PBB atas perselisihan tersebut,” ujarnya.

Teluk Benggala merupakan laut strategis di kawasan Asia Selatan yang wilayahnya terbagi di tiga negara antara lain Bangladesh, India, dan Myanmar. Teluk itu penting bagi Bangladesh karena merupakan sumber utama Hilsa. Jutaan warga yang tinggal di pesisir pun bergantung padanya untuk menangkap ikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement