Sabtu 18 Sep 2021 22:43 WIB

Wali Kota Medan Pilih Tukang Kelapa Jadi Dirut Perumda Pasar

Wali Kota Medan memilih Suwarno seorang pedagang kelapa di Pasar Petisah Medan

Walikota Medan Muhammad Bobby Nasution (kedua kanan)
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Walikota Medan Muhammad Bobby Nasution (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wali Kota Medan, Bobby Nasution, memilih Suwarno yang memiliki pengalaman tukang kelapa di Pasar Tradisional Petisah menjadi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar.

"Saya ini pedagang kelapa, sudah 29 tahun di Pasar Petisah Medan. Selama ini yang kita perjuangkan kepentingan pedagang, dan hari ini saya dipercaya membawa aspirasi kawan-kawan," ucap Dirut Perumda Pasar, Suwarno di Medan, Sabtu (18/9).

Baca Juga

Suwarno mengaku haru ketika dirinya diumumkan berkompenten menduduki posisi orang nomor satu di perusahaan yang menaungi 51 pasar tradisional di Kota Medan. Sebab, pria kurus tinggi berambut cepak itu mengaku tidak pernah menyangka akan diberi amanah untuk memajukan nasib pedagang, seperti dirinya ke depan.

Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman sebagai Ketua Panitia Seleksi Direksi BUMD Pemkot Medan, Jumat (17/9), mengumumkan nama-nama pejabat Perumda Pasar terdiri dari Direktur Utama Suwarno, Direktur Operasional Ismail Pardede, Direktur Administrasi dan Keuangan Fernando H Napitupulu, dan Direktur Pengembangan dan SDM Imam Abdul Hadi.

"Pertama kali yang saya lakukan setelah menjabat orang nomor satu di Perusahaan Umum Daerah Pasar adalah menyelaraskan program Wali Kota Medan, yakni bersih-bersih pasar," katanya.

Ia menjelaskan, bersih-bersih yang dimaksud adalah menciptakan suasana bersih di pasar tradisional, sehingga menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi pedagang maupun pembeli. "Kebersihan di pasar tradisional sudah lama menjadi harapan pedagang, selain persoalan kutipan liar, aset dan parkir. Tentunya aspirasi pedagang ini akan saya wujudkan dengan melakukan pembenahan," jelas Suwarno.

Pihaknya juga ingin mengubah pandangan bahwa pasar tradisional merupakan tempat bersarangnya tindakan kriminal. Apalagi, lanjutnya, beberapa waktu lalu terjadi peristiwa perampokan toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan. "Memang itu bukan wewenang Perumda Pasar, tapi kita belajar dari situ. Bahwa penting meningkatkan keamanan, dan salah satunya seperti yang dicanangkan oleh pak wali kota yakni pemasangan CCTV di pasar," ujar Suwarno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement