Sabtu 18 Sep 2021 07:05 WIB

Pasokan Minyak Dunia Kembali Normal, Harga Jatuh

Perusahaan energi di Teluk Meksiko memulai produksi setelah diterjang Badai Ida.

Harga minyak dunia (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Max Rossi
Harga minyak dunia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Jumat waktu New York atau Sabtu (18/9) pagi WIB. Penurunan harga disebabkan karena perusahaan-perusahaan energi di Teluk Meksiko AS memulai kembali produksinya setelah Badai Ida dan Nicholas berturut-turut melanda kawasan itu dan menutup kegiatan produksi.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 33 sen menjadi menetap di 75,34 dolar AS per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober terpangkas 64 sen menjadi ditutup pada 71,97 dolar AS per barel.

Baca Juga

Untuk pekan ini, harga minyak Brent terangkat 3,3 persen dan minyak mentah AS menguat 3,2 persen. Penguatan didukung oleh ketatnya pasokan karena pemadaman akibat badai.

Penurunan harga pada Jumat (17/9/2021) mengikuti kenaikan lima sesi berturut-turut untuk Brent. Pada Rabu (15/9/2021), Brent mencapai level tertinggi sejak akhir Juli, dan minyak mentah AS mencapai level tertinggi sejak awal Agustus.

"Alasan harga minyak mencapai level tertinggi dalam beberapa hari terakhir jelas gangguan pasokan dan penarikan persediaan, jadi sekarang produksi minyak AS kembali, minyak seperti yang diperkirakan diperdagangkan lebih rendah," kata Analis Pasar Minyak Rystad Energy, Nishant Bhushan.

Ekspor minyak mentah Pesisir Teluk mengalir lagi setelah badai Nicholas dan Ida menghilangkan 26 juta barel produksi lepas pantai. Pengoperasian kembali berlanjut dengan sekitar 28 persen dari produksi minyak mentah Teluk Meksiko AS yang offline.

Perusahaan-perusahaan energi AS pekan ini menambahkan rig minyak dan gas alam untuk pekan kedua berturut-turut meskipun jumlah unit lepas pantai di Teluk Meksiko tetap tidak berubah setelah Badai Ida menghantam pantai tersebut lebih dari dua minggu lalu. Empat belas rig lepas pantai Teluk Meksiko ditutup dua minggu lalu karena badai Ida.

"Pekan lalu, empat rig lepas pantai kembali beroperasi. Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi masa depan, naik sembilan menjadi 512 dalam seminggu yang berakhir 17 September, tertinggi sejak April 2020," kata perusahaan energi Baker Hughes.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement