Sabtu 18 Sep 2021 01:07 WIB

Ratusan Burung Mati Tabrak Gedung Tinggi di New York

Burung-burung itu mungkin kebingungan dengan cahaya yang berasal dari gedung.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Sekawanan burung terbang. ilustrasi
Foto: Dedhez Anggara/ANTARA
Sekawanan burung terbang. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ratusan burung yang bermigrasi melalui Kota New York mati setelah menabrak menara kaca. Burung-burung itu menabrak kaca gedung World Trade Center pada awal pekan ini.

Direktur asosiasi konservasi dan sains Kaitlyn Parkins menyatakan jumlah kematian unggas pekan ini sangat tinggi. Serangan burung di gedung pencakar langit Manhattan adalah masalah terus-menerus yang telah didokumentasikan NYC Audubon selama bertahun-tahun

Baca Juga

Parkins mengatakan, cuaca badai sejak Senin malam hingga Selasa (13-14/9), berkontribusi pada kematian burung-burung tersebut. "Kami mengalami badai besar dan cuaca yang aneh dan banyak burung, dan itu semacam kombinasi sempurna yang dapat menyebabkan tabrakan antara jendela burung," kata Parkins.

Menurut Parkins, badai mungkin membawa burung-burung itu lebih rendah dari yang seharusnya atau hanya membuat mereka kebingungan. "Efek cahaya malam pada burung juga cukup kuat, terutama saat malam berawan," katanya.

Relawan NYC Audubon mendokumentasikan kematian burung di tempat-tempat berisiko tinggi selama migrasi musim semi dan gugur. Sukarelawan kelompok itu, Melissa Breyer, menemukan hampir 300 burung mati di trotoar di sekitar menara World Trade Center.

"Begitu saya sampai di gedung-gedung, burung-burung ada di mana-mana di trotoar. Melihat ke utara, tertutup, selatan, tertutup, barat, tertutup, trotoar benar-benar tertutup burung," kata Breyer.

NYC Audubon menginginkan pemilik menara World Trade Center dan bangunan lainnya membantu mengurangi jumlah serangan burung dengan meredupkan lampu di malam hari. Mereka pun meminta untuk merawat kaca agar lebih terlihat oleh burung.

"Buatlah agar mereka dapat melihatnya dan mengenali bahwa itu adalah penghalang kokoh yang tidak dapat mereka lewati," kata Parkins.

Juru bicara Organisasi Durst yang merupakan co-developer One World Trade Center, Jordan Barowitz, mengatakan 200 kaki pertama One WTC terbungkus dalam kaca yang non-reflektif. "Desain ini dipilih karena sangat mengurangi serangan burung yang kebanyakan terjadi di bawah 200 kaki dan sering disebabkan oleh kaca reflektif," katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement