Jumat 17 Sep 2021 19:55 WIB

Dzikir- Dzikir yang Disunnahkan Selesai Sholat

Ada beberapa sunnah dzikir setelah sholat.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Dzikir- Dzikir yang Disunnahkan Selesai Sholat. Foto:  Ilustrasi Berwudhu
Foto: EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Dzikir- Dzikir yang Disunnahkan Selesai Sholat. Foto: Ilustrasi Berwudhu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak Dzikir yang disunnahkan setelah sholat. Beberapa diantaranya diambil dari Alquran dan lainnya dari hadits.

Dalam buku Ensiklopedia Hadits (Hadis Sunnah Quran Aqidah Akidah Fiqih Fiqh Fiqh Mazhab) karya Abdullah bin Abdul Aziz bin Muhammad Al Luhaidan terdapat zikir yang disunnahkan, di antaranya: 

Baca Juga

Pertama,  Dari Mujahid, ia berkata, "sesungguhnya lbnu Abbas menyuruhnya untuk bertasbih di akhir semua shalat sebagaimana maksud firman Allah, Surah Qaf ayat 40

وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ

Dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam hari dan setiap selesai sholat.

Kedua, membaca tasbih, tahmid dan takbir sebanyak 33 kali.

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَائِشَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ أَبُو ذَرٍّ

يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَصْحَابُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَلَهُمْ فُضُولُ أَمْوَالٍ يَتَصَدَّقُونَ بِهَا وَلَيْسَ لَنَا مَالٌ نَتَصَدَّقُ بِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا ذَرٍّ أَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ تُدْرِكُ بِهِنَّ مَنْ سَبَقَكَ وَلَا يَلْحَقُكَ مَنْ خَلْفَكَ إِلَّا مَنْ أَخَذَ بِمِثْلِ عَمَلِكَ قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُكَبِّرُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَحْمَدُهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتُسَبِّحُهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَخْتِمُهَا بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Telah menceritakan kepada Kami Abdurrahman bin Ibrahim telah menceritakan kepada Kami Al Walid bin Muslim, telah menceritakan kepada Kami Al Auza'i, telah menceritakan kepadaku Hassan bin 'Athiyyah, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu Aisyah, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah RhadhiyAllahu 'anhu, ia berkata; Abu Dzar berkata; wahai Rasulallah! Orang-orang kaya pergi dengan membawa banyak pahala, mereka melakukan sholat sebagaimana Kami melakukan shalat, mereka berpuasa sebagaimana Kami berpuasa, mereka mempunyai kelebihan harta yang mereka sedekahkan sementara Kami tidak memiliki harta untuk bersedekah. 

Kemudian Rasulullah shalallAllahu 'alaihi wa sallam berkata: "Wahai Abu Dzar, maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dengannya kamu dapat menyusul orang yang telah mendahuluimu dan orang yang di belakangmu tidak dapat mengejarmu kecuali orang yang mengerjakan seperti apa yang kamu kerjakan?" 

Dia menjawab; ya, wahai Rasulullah! Beliau bersabda: "Engkau bertakbir kepada tiga puluh tiga kali setiap selesai shalat, bertahmid tiga puluh tiga kali, bertasbih tiga puluh tiga kali dan kamu tutup dengan ucapan Laa ilaaha illallahu wahdahy la syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai in Qadiir (tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, milikNya seluruh kerajaan, dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu) niscaya dosa-dosanya akan diampuni walaupun sebanyak buih lautan

Ketiga, berdzikir dengan Laa ilaaha illallah

wahdahu laa syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa'ala kulli syai'in qadir. Allahumma laa mani'a lima a'thaita wala mu'thiya lima mana'ta, wala yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu

Mu'awiyah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam setiap selesai dari shalat fardhu mengucapkan, 'Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa'ala kulli syai'in qadir. Allahumma laa mani'a lima a'thaita wala mu'thiya lima mana'ta, wala yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu (Tidak ada tuhanyang berhak di sembah selain Allah, yang Maha Esa, tidak ada sekuru bagiNya. Milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan dari apa yang Engkau berikan dan dan tidak ada yang dapat memberi dari apa yang Engkau tahan. Dan tidak bermanfaat kekayaan orang yang kaya di hadapan-Mu sedikit pun)'

Keempat, mengucapkan Allahummaghfirli ma qaddamtu wama akhkhartu, wama asrartu wama a'lantu, waml asraftu, warna anta a'lamu bihi minni, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, laa ilaaha illa anta

Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, 'Nabi  apabila beliau selesai salam dari melakanakan sholatnya, maka beliau mengucapkan,' Allahummaghfirli ma qaddamtu wama akhkhartu, wama asrartu wama a'lantu, waml asraftu, warna anta a'lamu bihi minni, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, laa ilaaha illa anta (Ya Allah, ampunilah bagiku apa yang telah aku lakukan dan apa yang belum aku lakukan, apa yang aku sembunyikan dan apa yang aku tampakkan, apa yang aku lakukan secara berlebihan dan apa yang Engkau lebih tahu daripada diriku. Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau)'. " [HR. Abu Dawud (1509)].

Kelima, mengucapkan Allahumma antas salam wa minkas salam, tabarakta ya Dzal jalali wal ikram 

Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, bahwa Nabi apabila salam selepas shalat, beliau mengucapkan, 'Allahumma antas salam wa minkas salam, tabarakta ya Dzal jalali wal ikram (Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberikan keselamatan, dan dari Mu datang keselamatan, Mahasuci Engkau wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan)'." [HR. Muslim (592), Abu Dawud (1512), At- Tirmidzi (298), Ahmad (6/ 184)1.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement