Jumat 17 Sep 2021 12:17 WIB

WHO Tangguhkan Perizinan Vaksin Sputnik V Rusia

WHO telah menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan kontaminasi di pabrik.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Dosis vaksin Sputnik V yang dikembangkan Rusia.
Foto: EPA
Dosis vaksin Sputnik V yang dikembangkan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menangguhkan proses persetujuan untuk vaksin COVID Rusia, Sputnik V. Seorang pejabat regional WHO mengatakan proses pembuatan vaksinasi belum memenuhi standar yang diperlukan.

Rusia pertama kali mengajukan persetujuan dari WHO untuk vaksin mereka pada bulan Februari, tetapi belum menerima Daftar Penggunaan Darurat (EUL).

 

WHO mengatakan mereka telah menunda persetujuan vaksinasi sampai inspeksi baru dapat dilakukan di salah satu pabrik tempat Sputnik V diproduksi. Dilansir di Euronews, Jumat (17/9), penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki kemanjuran 91,6 persen terhadap virus corona.

 

Di akun Twitter resminya, Sputnik juga mengklaim pada hari Rabu bahwa suntikan menunjukkan kemanjuran 97,2 persen selama kampanye vaksinasi di Belarus. Namun baik WHO maupun Badan Obat-obatan Eropa (EMA) menyatakan masih menunggu data lengkap dari produsen vaksin tersebut.

 

Berbicara pada konferensi pers untuk Pan American Health Organization (PAHO), cabang regional WHO, Asisten Direktur Jarbas Barbosa mengatakan tawaran Rusia untuk otorisasi darurat telah ditunda.

 

"Saat memeriksa salah satu pabrik tempat pembuatan vaksin, mereka menemukan bahwa pabrik ini tidak sesuai dengan praktik manufaktur terbaik yang baru," katanya, Rabu (15/9).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement