Jumat 17 Sep 2021 08:13 WIB

Belanda Undang Inggris Gabung Kesepakatan Pertahanan

Inggris ditawari kerja sama pertahanan dan keamanan dengan Uni Eropa

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Foto: AP/Lewis Joly
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Perdana Menteri Belanda Mark Rutte akan menawarkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kesepakatan kerja sama pertahanan dan keamanan dengan Uni Eropa. Surat kabar the Times melaporkan tawaran ini akan disampaikan dalam pertemuan di Downing Street, Jumat (17/9) ini.

"Sejak Brexit, tidak banyak pemimpin-pemimpin Eropa yang menghubungi Johnson. Penting untuk melihat geopolitik tanpa terpecah belah dan harus ada pekerjaan yang perlu dilakukan dengan Inggris," kata sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya pada the Times.

Baca Juga

Sebelumnya Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan perjanjian keamanan Amerika Serikat (AS) yang baru dengan Inggris dan Australia menunjukan Uni Eropa harus mengembangkan sendiri strategi keamanan dan pertahanannya. Terutama di Indo-Pasifik.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan aliansi keamanan Indo-Pasifik yang baru dengan Inggris dan Australia untuk memperkuat kerjasama pertahanan di Indo-Pasifik. Langkah ini diprediksi memperdalam ketegangan dengan China.

Borrell mengatakan ia tidak diajak berbicara mengenai kesepakatan antara Washington dan Canberra untuk membangun kapal selam berkekuatan nuklir hingga membatalkan kesepakatan dengan Prancis membangun kapal selam diesel-listrik. "Kami harus bertahan bersama-sama, seperti yang dilakukan yang lain," kata Borrell, Kamis (16/9).

Hal ini ia sampaikan saat mempresentasikan strategi baru Uni Eropa di kawasan Indo-Pasifik. Ia membahas 'strategi otonom' yang diperjuangan Presiden Prancis Emmanuel Macron. "Saya mengerti sejauh mana pemerintah Prancis harus kecewa," kata Borrell.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement