Kamis 16 Sep 2021 17:14 WIB

Incenerator Buatan Pindad Usung Teknologi Ramah Lingkungan

PT PIL luncurkan teknologi baru mesin pembakar sampah yang mempu memusnahkan limbah.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Mesin pembakar sampah atau incinerator buatan PT Pindad International Logistic.
Foto: Istimewa
Mesin pembakar sampah atau incinerator buatan PT Pindad International Logistic.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pindad International Logistic (PT PIL) meluncurkan teknologi baru mesin pembakar sampah yang mempu memusnahkan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) medis dan nonmedis. Cucu perusahaan PT Pindad (Persero) tersebut mulai memasarkan incinerator tersebut terhitung sejak Kamis (16/9).

Direktur Utama PT PIL, Suresh Ferdian, mengatakan, alat pembakar sampah itu diberi nama StungtaXPindad Smokeless Incinerator. Dia menjelaskan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT PIL berhasil mengembangkan teknologi smokeless incinerator yang mengusung konsep teknologi ramah lingkungan.

Teknologi yang diusung yang mampu menghilangkan berbagai bentuk kandungan berbahaya yang dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. "Saat ini kita sedang mamasarkan produk PT Pindad seperti incinerator. Produk tersebut sangat bermanfaat pada sektor industri," ujar Suresh di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (16-9).

Uniknya lagi, kata dia, produk itu memiliki ukuran yang praktis dengan hanya memiliki panjang tiga meter dan lebar dua meter, serta tinggi dua meter. Menurut Suresh, alat itu memiliki desain simpel yang membuat incinerator mudah diaplikasikan di lapangan alias tidak membutuhkan tempat yang luas.

"Alat ini sangat ramah lingkungan, sebab tidak menghasilkan asap dan zat berbahaya karena melalui proses pembakaran yang sempurna (double burner), filter, serta treatment asap," jelasnya.

Tak hanya itu, Suresh mengeklaim, keunggulan lain StungtaXPindad Smokeless Incinerator adalah ramah energi. "StungtaXPindad Smokeless Incenerator memiliki teknologi tepat untuk minimasi sampah dengan sistem tungku dan treatment air, sehingga efisien dalam penggunaan bahan bakar dan kemudahan mobilisasi dengan sumber listrik yang independen."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement