Kamis 16 Sep 2021 16:31 WIB

Ada Eselon I di Bappenas Dapat Bantuan Sembako

Persoalan data juga mengakibatkan penyaluran program bansos ganda.

Rep: Febryan A/ Red: Mas Alamil Huda
Personel Satbinmas Polres Blitar Kota menata paket bansos dari Presiden Joko Widodo untuk selanjutnya di salurkan ke masyarakat. (ilustasi)
Foto: ANTARA/Irfan Anshori
Personel Satbinmas Polres Blitar Kota menata paket bansos dari Presiden Joko Widodo untuk selanjutnya di salurkan ke masyarakat. (ilustasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengakui, data penerima bantuan sosial (bansos) masih bermasalah. Alhasil, terdapat penerima bansos ganda dan penyaluran bansos salah sasaran.

Bantuan salah sasaran dialami anak buah Suharso sendiri yang merupakan pejabat utama di Bappenas. Hal itu disampaikannya saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (16/9).

"Saya bisa sampaikan Eselon I kami di Bappenas mendapatkan bantuan sembako. Hebat juga. Datanya bagus sekali hingga Eselon I bisa dapat (bantuan) juga. Ini karena datanya mungkin tidak diperbarui," kata Suharso sembari berkelakar.

Persoalan data, kata Suharso, juga mengakibatkan penyaluran program bansos ganda. Sebagaimana diketahui, pemerintah menambah jumlah program bansos dari empat menjadi sekitar 15 program sejak pandemi melanda.

 

"Karena data sekali lagi, data itu tidak tersedia dengan baik, (akibatnya) ada yang mendapat 3 sampai 4 program (bansos) sekaligus," kata Suharso yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Satu Data Indonesia itu.

Untuk mengatasi persoalan data ini, kata Suharso, Kementerian Sosial harus memperbaiki akurasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Perbaikan DTKS oleh Kemensos diperkirakan rampung pada Maret 2022.

Nantinya, lanjut dia, pengecekan akurasi DTKS 2022 akan dilakukan dengan menyandingkannya dengan hasil laporan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susesnas) 2022 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang bakal dirilis September 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement