Kamis 16 Sep 2021 02:30 WIB

Evakuasi Jenazah Kru Rimbun Air di Bilogai Terhambat Cuaca

Kondisi cuaca di lokasi jatuhnya pesawat dalam keadaan hujan berkabut.

Handout foto yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Indonesia (BASARNAS) menunjukkan pesawat kargo Rimbun Air jatuh di hutan di Sugapa, Intan Jaya, Provinsi Papua, Indonesia, 15 September 2021. Sebuah pesawat kargo Twin Otter 300 milik Rimbun Air jatuh saat menuju ke distrik Intan Jaya dari kabupaten Nabire dengan tiga awak di dalamnya.
Handout foto yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Indonesia (BASARNAS) menunjukkan pesawat kargo Rimbun Air jatuh di hutan di Sugapa, Intan Jaya, Provinsi Papua, Indonesia, 15 September 2021. Sebuah pesawat kargo Twin Otter 300 milik Rimbun Air jatuh saat menuju ke distrik Intan Jaya dari kabupaten Nabire dengan tiga awak di dalamnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komandan Batalion (Danyon) 501/BY Letkol Inf Arfa Yudha mengakui evakuasi jenazah kru pesawat Rimbun Air yang jatuh dalam penerbangan Nabire-Sugapa di Papua, Rabu pagi, terkendala cuaca.

Tim SAR gabungan saat ini sudah berada di lokasi, namun karena cuaca buruk maka proses evakuasi jenazah ketiga korban mengalami hambatan.

Baca Juga

"Di lokasi hujan dan kabut mewarnai proses evakuasi, sehingga dijadwalkan Kamis (16/9) pagi jenazahnya dievakuasi ke Sugapa," kata Danyon 501/BY Letkol Inf Arfa kepada ANTARA, Rabu petang.

Danyon 501/BY yang saat ini berada di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya menyatakan, tim SAR gabungan bersama masyarakat masih berada di TKP yang jaraknya sekitar 5-6 km dari Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya."Mudah-mudahan besok (Kamis, 16/9) cuaca bagus, sehingga evakuasi jenazah ketiga kru pesawat Rimbun Air dapat dilakukan," ujar Letkol Inf Arfa Yudha.

 

Pesawat Rimbun Air dengan nomor penerbangan PK-OTW, Rabu pagi, dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Nabire-Sugapa, dan kemudian ditemukan jatuh di kawasan pegunungan sekitar Bilogai pada ketinggian 2.400 meter.Pesawat kargo yang membawa bahan bangunan itu diterbangkan oleh pilot Mirza, co pilot Fajar, dan mekanik Iswahyudi.

Baca juga : BMKG Beri Penjelasan tentang Hujan Deras di DIY

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement