Rabu 15 Sep 2021 23:50 WIB

Pelaku UMKM di Kota Bogor Naik 64 Persen

Banyak pekerja korban PHK beralih menjadi pelaku UMKM.

Pelaku UMKM di Kota Bogor Naik 64 Persen. Pejalan kaki melintas di dekat tenant kuliner Teras Surken, Bogor, Jawa Barat.
Foto: Prayogi/Republika.
Pelaku UMKM di Kota Bogor Naik 64 Persen. Pejalan kaki melintas di dekat tenant kuliner Teras Surken, Bogor, Jawa Barat.

IHRAM.CO.ID, BOGOR -- Dinas Koperasi dan UMKM Pemerintah Kota Bogor mencatat hingga September tahun ini terdapat 45 ribu pelaku UMKM, naik 17.623 (64,37 persen) dibandingkan dengan jumlah pada 2020 sebanyak 27.377 pelaku UMKM.

Kepala Dinas UMKM Kota Bogor Samson Purba mengatakan kenaikan jumlah pelaku UMKM dilatarbelakangi banyaknya pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi Covid-19. Mereka beralih menjadi pelaku UMKM.

Baca Juga

Selain itu, kenaikan jumlah pelaku UMKM tersebut juga karena ada sejumlah pelaku yang pada tahun lalu belum terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM, tetapi pada tahun ini telah terdaftar. Samson menambahkan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (Banpres PUM) bagi pelaku UMKM untuk menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat mereka mendaftarkan usahanya di Dinas Koperasi dan UMKM.

"Jumlah UMKM bertambah terus, karena ternyata teman-teman yang tadinya pekerja beralih ke UMKM dan mereka ini sangat agresif, progresif, dan adaptif," kata Samson, Rabu (15/9).

Ia menjelaskan dari 45 ribu pelaku UMKM yang tercatat melalui pendaftaran di link web yang sempat disebar Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, 75 persen merupakan pelaku usaha kuliner, lima persen pelaku usaha ekonomi kreatif, sisanya event organizer dan bidang jasa lain.

"Sebetulnya, usaha kuliner itu lebih singkat waktu stok barangnya, kami cenderung lebih mendorong bidang lain, tetapi mereka antusias di kuliner," katanya.

Samson menjelaskan tidak heran warga memilih usaha di masa pandemi Covid-19 karena daya beli masyarakat pada umumnya meningkat. Hal itu didorong pembatasan kegiatan menjadi di rumah saja bagi masyarakat.

Semua itu, katanya, berbasis perdagangan daring yang memang melesat di masa pandemi Covid-19 dan juga berkembang di Kota Bogor sebagai smart city. "Secara positif, masyarakat kita yang kebanyakan sudah melek teknologi, khusus perdagangan digital membuat ekonomi tetap berjalan bagi mereka yang mau beradaptasi," katanya.

Pemerintah Kota Bogor telah meluncurkan sejumlah terobosan dalam membantu UMKM dengan bekerja sama penyedia aplikasi BukuWarung. Ada pula aktivitas membuka aplikasi marketplace Bogorhitz yang sedang dalam garapan internasional, dan webinar pelatihan perdagangan digital bersama berbagai narasumber.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement