Rabu 15 Sep 2021 15:32 WIB

SpaceX Inspiration4: Misi Luar Angkasa Warga Sipil Dimulai

Penerbangan warga sipil ke luar angkasa akan dilakukan Kamis pukul 07.02 WIB.

Empat orang warga sipil akan meluncur ke luar angkasa dalam misi Inspiration4
Foto: Inspiration4
Empat orang warga sipil akan meluncur ke luar angkasa dalam misi Inspiration4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang dari 20 tahun sejak didirikan, SpaceX jadi salah satu perusahaan terdepan yang memimpin era penerbangan luar angkasa komersial. Melalui Inspiration4, SpaceX akan mengirim warga sipil pertama yang mengorbit Bumi.

Misi SpaceX Inspiration4 bisa dibilang lebih dari sekadar sebuah wisata luar angkasa. Disbut demikian bukan hanya karena destinasinya, tetapi juga karena tujuan sains dan awak di dalamnya.

Baca Juga

Misi ini dijadwalkan akan diluncurkan pada Rabu (15/9) pukul 20:02 EDT atau Kamis (16/09) pukul 07.02 WIB dari Kompleks 39A di Kennedy Space Center NASA di Florida. Kompleks 39A adalah situs di mana misi Apollo diluncurkan pada akhir tahun 1960-an, termasuk Apollo 11, yang  merupakan misi pertama yang berhasil mendaratkan manusia di Bulan.

Para awak Inspiration4 nantinya akan menghabiskan beberapa hari mengorbit Bumi sebelum akhirnya mendarat kembali di lepas pantai Florida di AS.

Tujuan inspirasional

Total ada empat orang yang akan ikut misi ini, dua perempuan dan dua laki-laki. Tidak semua dari mereka berkulit putih. Misi ini bertujuan untuk mengumpulkan dana 200 juta dolar AS (Rp2,8 triliun) untuk Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude di AS. Ini adalah rumah sakit spesialis penelitian dan pengobatan kanker anak dan penyakit yang mengancam jiwa lainnya.

Anda mungkin berargumen bahwa akan jauh lebih mudah bagi SpaceX untuk menyumbang langsung 200 juta dolar AS, mengingat bahwa harga satu kursi untuk wisata luar angkasa perusahaan itu sebesar 55 juta dolar AS (Rp770 miliar) per kursi.

Namun, seperti yang dikatakan di awal, ini lebih dari sekadar wisata luar angkasa. Ini adalah misi ilmu luar angkasa warga sipil. Selain itu, para peneliti juga mengatakan bahwa beberapa eksperimen medis paling baik dilakukan di luar angkasa karena kurangnya gravitasi di sana.

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement