Rabu 15 Sep 2021 14:52 WIB

Fernandez Merasa Seperti Cinderella Usai Final US Open

Saya beruntung memiliki dia sebagai pelatih dan sebagai ayah

 Emma Raducanu, dari Inggris, mengangkat trofi kejuaraan AS Terbuka setelah mengalahkan Leylah Fernandez, dari Kanada, pada final tunggal putri kejuaraan tenis AS Terbuka, Sabtu, 11 September 2021, di New York.
Foto: AP/Seth Wenig
Emma Raducanu, dari Inggris, mengangkat trofi kejuaraan AS Terbuka setelah mengalahkan Leylah Fernandez, dari Kanada, pada final tunggal putri kejuaraan tenis AS Terbuka, Sabtu, 11 September 2021, di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Petenis remaja Kanada Leylah Fernandez merasa seperti Cinderella setelah terjebak dalam banyak wawancara menyusul langkahnya yang tak terduga masuk ke final US Open.

Petenis berusia 19 tahun itu, bersama dengan juara US Open Emma Raducanu, menuai banyak pujian dari seluruh dunia setelah penampilannya yang mengagumkan di Flushing Meadows, New York.

Setelah dua pekan yang intens, Fernandez menata rambutnya terurai saat berbagi panggung yang sama dengan selebritas papan atas dalam acara Met Gala di New York, serta muncul di acara talkshow. Dia juga telah menandatangani kesepakatan baru dengan sponsor.

"Rasanya seperti saya adalah Cinderella," kata Fernandez memberi komentar soal kehadirannya di Met Gala, sambil duduk bersama sesama petenis Kanada Felix Auger Aliassime, dikutip dari Reuters.

"Semuanya datang begitu cepat.”

Meski saat ini dia tengah naik daun, ada beberapa hal yang tidak ingin dia ubah, salah satunya adalah ayahnya, Jorge, tetap menjadi pelatih utamanya.

Jorge, pemain sepak bola kelahiran Ekuador yang awalnya hanya tahu sedikit tentang tenis, membantu Fernandez mengalahkan tiga unggulan peringkat lima besar dalam perjalanan ke final, termasuk juara bertahan Naomi Osaka.

"Saya beruntung memiliki dia sebagai pelatih dan sebagai ayah karena dia sudah berada di sana sejak awal," kata Fernandez, yang naik dari peringkat 73 menjadi 28 pada peringkat WTA hanya dalam dua pekan.

"Dia mengenal saya sejak awal dan dia tahu apa yang harus dilakukan dan kapan waktu yang tepat untuk istirahat dan kapan waktu yang tepat untuk membawa pemain lain masuk.”

"Pada akhirnya saya tahu bahwa ayah saya akan berada di samping saya untuk waktu yang lama.”

Pada saat pesenam AS Simone Biles dan petenis Jepang Osaka menyoroti kesehatan mental atlet dengan mengungkapkan perjuangan mereka untuk mengatasi tekanan ekspektasi, Fernandez bersyukur dengan dukungan kuat dari timnya.

"Saya hanya mencoba melakukan apa yang bisa saya lakukan, apa yang bisa saya kendalikan," kata Fernandez.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement