Rabu 15 Sep 2021 11:40 WIB

Pembangunan LRT Jabodebek Capai 94,36 Persen

LRT Jabodebek akan beroperasi pada waktu yang ditentukan yaitu pertengahan 2022.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melakukan proses pembangunan proyek kereta ringan (LRT) di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (31/5/2021). VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan hingga September 2021, progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36 persen.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Pekerja melakukan proses pembangunan proyek kereta ringan (LRT) di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (31/5/2021). VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan hingga September 2021, progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pengoperasian, pembangunan proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek menunjukkan progres kesiapan yang signifikan. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, hingga September 2021, progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36 persen. 

Joni memastikan, KAI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan LRT Jabodebek beroperasi dalam waktu yang ditentukan yaitu pertengahan 2022. "Diharapkan nantinya LRT Jabodebek akan menjadi moda transportasi andalan masyarakat yang akan bepergian dari dan menuju Ibu Kota," kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (15/9). 

Joni memerinci, untuk Lintas Pelayanan I Cawang- Harjamukti sebesar 98,98 persen, Lintas Pelayanan II Cawang - Dukuh Atas sebesar 90,7 persen, dan Lintas Pelayanan III Cawang - Jatimulya sebesar 91,8 oersen. Selanjutnya progres akses stasiun sebesar 42,71 persen, konstruksi depo sebesar 51,39 persen, sarana sebesar 64,70 persen, dan integrasi sebesar 35,49 persen.

Untuk memastikan proyek LRT Jabodebek beroperasi tepat waktu, Joni mengatakan, KAI saat ini diusulkan menerima penyertaan modal negara (PMN) 2021 sebesar Rp 2,7 triliun. "Dana ini rencananya akan digunakan untuk pemenuhan cost overrun proyek LRT Jabodebek atas dampak kemunduran penyelesaian proyek tersebut," jelas Joni.

KAI berterima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam pembangunan proyek LRT Jabodebek ini. Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Joni mengatakan LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertansportasi masyarakat yang aman, nyaman, dan bebas macet. 

Baca juga : LRT Jabodebek akan Hadir Melayani 18 Stasiun

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menerima realisasi pembayaran kedelapan untuk pengerjaan proyek LRT Jabodebek Fase I senilai Rp 520,5 miliar dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan, pembayaran tersebut meningkatkan likuiditas dan memperkuat arus kas operasi perusahaan. 

"Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan dari bulan Juli hingga September 2020," kata Farid dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (18/8). 

Farid menambahkan, pembayaran tersebut juga mendukung penyelesaian pembangunan LRT Jabodebek fase I. Secara keseluruhan, kata dia, Adhi Karya telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp 13,8 triliun. 

Dia memastikan, Adhi Karya selanjutnya melakukan upaya percepatan pembayaran. "Khususnya dari proyek-proyek besar untuk tetap menjaga postur keuangan Adhi Karya semakin baik dan kuat," ujar Farid.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement