Rabu 15 Sep 2021 06:38 WIB

Sikapi Pangkostrad Dudung, MUI: Jangan Samakan yang Beda

Toleransi bukan berarti menyamakan semua agama di mata Tuhan

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, menyatakan toleransi bukan berarti menyamakan semua agama di mata Tuhan
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, menyatakan toleransi bukan berarti menyamakan semua agama di mata Tuhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia angkat bicara terkait dengan pernyataan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen Dudung Abdurachman bahwa semua agama itu benar di mata Tuhan. 

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, KH M Cholil Nafis, mengatakan konteks pernyataan “semua agama benar” itu menurut Pancasila untuk hidup bersama di Indonesia. Tapi dalam keyakinannya masing-masing pemeluk agama tetap yg benar hanya agama saya. 

Baca Juga

“Nah, dalam bingkai NKRI kita tak boleh menyalahkan agama lain apalagi menodai. Toleransi itu memaklumi bukan menyamakan,” kata dia dalam akun media sosialnya yang sudah dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (15/9).  

Dia menjelaskan, bagi umat Islam yang benar adalah hanya agama Islam. Kita wajib  meyakininya agar iman menancap di hati. Demikian juga dengan umat agama lain. Silakan meyakini apa yang menjadi keyakinan dalam agamanya dan itu adalah hak yang sangat asasi. Hanya dalam kehidupan sosial berbangsa dan bernegara kita harus punya bertoleransi kepada umat beragama lain. 

 

Dia mengingatkan yang sama jangan dibeda-bedakan apalagi dipertentangkan dan yang memang beda jangan disama-samakan. “Namun kita tetap harus saling memaklumi dan menghargai. Begitulah makna toleransi yang saya pahami,” tutur dia sembari mengingatkan posisi TNI dan pemerintah tentu mengayomi semua umat beragama. 

Baca juga : Pemerintah Lakukan Persiapan Khusus untuk Amankan KTT G-20

Saat melaksanakan kunjungan kerja ke Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 9/Lang-Lang Bhuana Kostrad di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (13/9), Dudung meminta prajurit jangan mudah terprovokasi berita hoax. Tidak lupa, dia meminta mereka menghindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. 

"Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan," ucap eks Gubernur Akmil tersebut. 

Dalam kunjungannya tersebut Dudung datang didampingi Inspektur Kostrad Mayjen Ilyas Alamsyah, Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen Dedy Kusmayadi, Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapok Sahli) Pangkostrad Brigjen Ardi Heri, para Asisten Kaskostrad, Kepala Penerangan Kostrad, dan Kepala Hukum (Kakum) Kostrad.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement