Selasa 14 Sep 2021 23:09 WIB

Ratusan Aktivis Lingkungan Dibunuh Selama 2020

Kolombia merupakan negara dengan jumlah pembunuhan tertinggi terhadap aktivis

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Aksi peduli lingkungan (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Aksi peduli lingkungan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.IDLONDON -- Kelompok pengawas hak asasi internasional Global Witness melaporkan setidaknya 227 pembela tanah dan lingkungan meninggal dunia secara global pada 2020, Senin (13/9). Kolombia merupakan negara dengan jumlah pembunuhan tertinggi dengan 65 pembela lahan dan lingkungan yang terbunuh.

"Lebih dari setengah serangan terjadi hanya di tiga negara, Kolombia, Meksiko, dan Filipina," kata Global Witness dalam sebuah laporan, dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Kelompok itu mengatakan telah mendokumentasikan 30 serangan mematikan terhadap pembela tanah dan lingkungan di Meksiko tahun lalu. Jumlah tersebut telah meningkat 67 persen dari 2019.

Sementara itu, di Filipina sebanyak 29 aktivis lingkungan dan pembela tanah meninggal dunia. Lebih dari setengah serangan mematikan terkait langsung dengan penentangan mereka terhadap proyek pertambangan, penebangan, dan bendungan.

Kelompok hak asasi mengatakan bahwa 166 pembela tanah dan lingkungan telah terbunuh di Filipina antara 2016 hingga 2020. Disebutkan bahwa pembunuhan terhadap pembela tanah dan lingkungan juga tercatat di 19 negara lain, termasuk di Indonesia dengan tiga orang tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement