Selasa 14 Sep 2021 22:23 WIB

Atlet Disabilitas di Bandung Jadi Korban Penganiayaan

Korban dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi karena mengalami luka.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Atlet Disabilitas di Bandung Jadi Korban Penganiayaan (ilustrasi).
Atlet Disabilitas di Bandung Jadi Korban Penganiayaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Atlet disabilitas Jawa Barat asal Kabupaten Garut, Rihan Firdaus menjadi korban penganiayaan dua orang preman di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Senin (13/9) kemarin. Korban terkena lemparan batu sehingga mengalami luka di bagian telinga dan harus menjalani operasi di salah satu rumah sakit.

Kapolsek Ujung Berung, Kompol Heryana mengatakan korban yang berprofesi sebagai sopir bus hendak membawa kendaraan dari Terminal Cicaheum menuju Garut. Setiap keberangkatan, korban memberikan uang sebesar Rp 2.000 kepada para preman setempat.

"Sudah kebiasaan dari Cicaheum ada uang jalur sama suport dikasih 2.000, pas kebetulan nyampe Cicabe HP korban ketinggalan. Ia inisiatif kembali (ambil HP)," ujarnya, Selasa (14/9).

Saat sampai di Terminal Cicaheum, korban kembali dimintai sejumlah uang. Namun, korban langsung tancap gas sebab merasa sudah membayar. Para pelaku Fandi dan Riki, mengejar korban menggunakan sepeda motor lalu melempar batu berukuran besar.

"Perasaan (korban) sudah ngasih, dia jalan terus dikejar sampai mobil dilempar pakai batu," katanya. Para pelaku melempari mobil dengan batu saat di wilayah Ujung Berung dan di depan polsek.

"Sampai di Kartika Sari sempat dilempar sampai dekat polsek pakai batu kena sopir disabilitas atlet PON perwakilan Jabar. Dilempar ke arah kenek, kenek menghindar kena ke sopir. Batu ini diambil di jalan," ungkapnya.

Pascakejadian tersebut pihaknya langsung mengamankan pelaku dan barang bukti. Sedangkan korban dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi karena mengalami luka di bagian telinga. Ia memperkirakan korban dapat pulang ke rumah sekitar 2 hari mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement