Selasa 14 Sep 2021 17:32 WIB

Tuchel Jelaskan Situasi Ben Chilwell di Chelsea

Sudah lama Chilwell tak terlihat dimainkan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Chelsea Ben Chilwell (kiri) dan pemain Manchester City Riyad Mahrez berebut bola pada final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea FC di Porto, Portugal, Ahad (30/5) pagi WIB.
Foto: EPA-EFE/HUGO DELGADO
Pemain Chelsea Ben Chilwell (kiri) dan pemain Manchester City Riyad Mahrez berebut bola pada final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea FC di Porto, Portugal, Ahad (30/5) pagi WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tampak ada yang kurang dari skuad Chelsea saat ini. Bek kiri Ben Chilwell belum juga memperkuat the Blues, sepanjang musim 2021/22 bergulir.

Mengapa demikian? Mendadak, ia kalah bersaing dengan Marcos Alonso.

Fakta ini sangat berbeda dengan kenyataan sepanjang musim lalu. Sebelumnya, Chilwell tak tergantikan.

Pelatih London Biru, Thomas Tuchel menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Ia mengakui, Chilwell dalam situasi sulit. Awalnya, eks Leicester City itu langsung menjadi andalan baru di Stamford Bridge.

Ia tampil di Liga Champions. Timnya menjadi juara. Chilwell lantas dipanggil Inggris ke Piala Eropa 2020. Di sinilah permasalahan dimulai.

"Baginya secara pribadi, itu kampanye Euro yang sulit. Ada peluang yang dia pikir, dia bisa bermain, tapi tidak demikian," kata Tuchel, dikutip dari independent.ie, Selasa (14/9).

Pelatih the Three Lions, Gareth Southgate sama sekali tak melirik Chilwell. Ia menurunkan Luke Shaw sebagai starter.

Jika ia melakukan perubahan, ia memasukkan Kieran Trippier di area bek kiri. Inggris lolos ke final.

Namun, situasi pelik dirasakan Chilwell. Sekembalinya ke Chelsea, ia tidak dalam kondisi fisik dan mental yang tepat untuk bersaing.

"Dia sangat  tidak beruntung di awal musim ini, karena Marcos ada di sini sepanjang pramusim dan setiap sesi latihan. Dia (Alonso) memanfaatkan kesempatan ini dengan sangat baik," ujar Tuchel.

Namun bukan Chilwell namanya bila menyerah pada keadaan. Menurut sang arsitek, mereka telah berbicara satu sama lain.

Tuchel melihat kondisi anak asuhnya terus membaik. Jika diperlukan, kapan pun ia bisa memakai tenaga pesepak bola 24 tahun itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement