Selasa 14 Sep 2021 13:15 WIB

AS Siap Berdialog dengan Korut

Korut telah sukses melakukan uji coba rudal jarak jauh.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) siap untuk berdialog dengan Korea Utara, meskipun Pyongyang telah melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh baru selama akhir pekan lalu. Wakil Sekretaris Pers Utama Karine Jean-Pierre mengatakan, posisi AS terhadap Korea Utara tidak berubah.

"Posisi kami tidak berubah ketika menyangkut Korea Utara, kami tetap siap untuk terlibat," kata Jean-Pierre, Senin.

Baca Juga

Kantor berita resmi Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan, Korea Utara telah melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh pada akhir pekan lalu. KCNA mengatakan rudal itu adalah senjata strategis yang sangat penting, dan terbang melesat sejauh 1.500 km sebelum mengenai target mereka dan jatuh ke perairan teritorial negara itu.

Rudal jelajah Korea Utara biasanya tidak terlalu menjadi favorit ketimbang rudal balistik, karena mereka tidak secara eksplisit dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.  Namun, para analis mengatakan, rudal jelajah bisa memiliki sistem berkemampuan nuklir.

Tidak diketahui apakah Korea Utara telah menguasai teknologi yang dibutuhkan untuk membangun hulu ledak pada rudal jelajah. Tetapi pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan, pengembangan bom yang lebih kecil adalah tujuan utama.

Komando Indo-Pasifik militer AS (INDOPACOM) mengatakan, kegiatan uji coba itu menyoroti fokus berkelanjutan Korea Utara pada pengembangan program militernya dan ancaman yang ditimbulkan terhadap negara tetangganya dan komunitas internasional. Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, keterlibatan diplomatik adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian berkelanjutan dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

"Kami telah melihat laporan ini, dan saya pikir ini keterlibatan diplomatik adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian berkelanjutan dan denuklirisasi di Semenanjung Korea," ujar Dujarric.

Kepala negosiator nuklir dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang akan bertemu pada pekan ini di Tokyo. Mereka akan membahas upaya dalam membujuk Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden terbuka untuk melakukan diplomasi dan dialog terkait denuklirisasi. Tetapi pemerintah AS tidak menunjukkan kesediaan untuk meringankan sanksi terhadap Korea Utara. Utusan AS untuk Korea Utara, Sung Kim, mengatakan, dia siap bertemu dengan pejabat Korea Utara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement