Selasa 14 Sep 2021 09:56 WIB

Di Mana Megawati: Rekapitulasi Politik Lokal?

Suka aktu tidak suka Megawati adalah faktor keberadaan rezim.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual di acara pembukaan TOT Kader Madya PDIP, Jumat (10/9).
Foto: dok. Istimewa
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual di acara pembukaan TOT Kader Madya PDIP, Jumat (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Sejarawan, Budayawan Betawi dan Politisi Senior.

Apa pun sosok Megawati, dia merupakan faktor dalam sistem kekuasaan sekarang. Sejak seminggu tak ada tampilan publik Megawati, pemangku kuasa pun diam saja, bahkan tak tampak di ruang publik. Sedangkan keadaan negara tak dapat dikatakan tenteram karena pihak resmi mengumumkan dalam jumlah besar kapal-kapal asing masuk perairan Natuna.

Sementara berita insinuasi muncul dari luar yang mengesankan negeri ini akan diganggu keamanannya berikut empat negara tetangga. Ini memerlukan penjelasan pemerintah yang mendamaikan. Pemerintah belum tampil-tampil bahkan juga tidak untuk memberi 'khobar kopat kopit' (khabar Covid-19). Publik perlu tahu yang sekarang lagi musim varian apa, dan varian yang kemarinnya pada kemana?

Gubenur DKI yang sering tampak dalam majma'ul buhuts fi masalatil kufat-kufit juga tidak bicara kopat-kopit tapi langsung inspeksi vaksin di Koja dan kena musibah kecil. Kalau benar yang diramaikan medsos bahwa Anies akan pasangan dengan Gibran, tentu tak dapat abaikan faktor Megawati. Kedua pasangan calon tak berpartai!

Pelbagai berita yang seliweran dari pelbagai arah pada 'week end' lalu jika diletak dalam dimensi hari ini menjadi meragukan. Tapi dapat mendorong kita pada kesimpulan Megawati ada tapi tak diketahui di mana.

Di mana Megawati dalam seminggu ini sampai sekarang tidak sesiapa yang tahu melainkan pada diri sosok Megawati sendiri dan Puan serta fasilitatornya. Dan ini juga dipahami bukan diketahui China karena negeri itu sampai kini masih terus-terusan dihunjam bencana.

Megawati terbukti sampai kini masih ada dan selamat sentausa. Suka atau tak suka, faktanya Megawati adalah faktor bagi keberadaan rezim. 

Baca juga : PDIP Terus Upayakan Bawa Interpelasi ke Sidang Paripurna

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement