Selasa 14 Sep 2021 03:31 WIB

Taliban Kuasai Afghanistan, Muslim Amerika Terkena Dampaknya

Cair: krisis Afghanistan dapat memicu Islamofobia di Amerika.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
 Taliban mendengarkan Sheikh Abdul Baqi Haqqani, Penjabat Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, selama upacara di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9).
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Taliban mendengarkan Sheikh Abdul Baqi Haqqani, Penjabat Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, selama upacara di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9).

IHRAM.CO.ID, OKLAHOMA -- Pasangan Muslim AS, Farid dan Malaka Elyazgi, mulai membenci narasi yang melingkupi agama Islam mereka setelah peristiwa 11 September 2001. Pasangan tersebut mengetahui Islam sebagai agama perdamaian, cinta, kerendahan hati, dan pelayanan.

Namun mereka tahu banyak non-Muslim orang Amerika Serikat (AS) mengira Islam lebih merupakan keyakinan yang didorong oleh kebencian dan kekerasan yang memicu teroris yang membunuh lebih dari 3.000 orang 20 tahun yang lalu.

Baca Juga

Pasangan tersebut, dan Muslim lokal lainnya menyampaikan, mereka terus melawan informasi yang salah dan retorika anti-Islam pada peringatan 9/11, dengan pendidikan dan kesadaran tertentu bahwa mereka adalah contoh hidup dari sifat sejati iman mereka.

"Apa yang terjadi pada 9/11 bertentangan dengan semua ajaran yang saya yakini dalam Islam. Setiap manusia yang layak akan menolak sesuatu seperti ini," kata Farid Elyazgi, presiden Dewan Islam Oklahoma, sebuah koalisi masjid di seluruh negara bagian, dilansir dari laman Oklahoman, Senin (13/9).

"Itu adalah panggilan bagi kami untuk lebih terlibat, berbicara, memiliki lebih banyak open house. Kami harus menjelaskan dan mendidik dan bersatu sebagai momen pengajaran."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement