Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hafid Adzam

Andai Pandemi Pergi, Pasti Rindu Ini Terobati

Lomba | Monday, 13 Sep 2021, 17:59 WIB
Aktivitas di kampus sebelum pandemi: Dokumentasi pribadi

Sejak kasus pertama virus covid-19 di Indonesia diumumkan pada 02 Maret 2020 oleh pemerintah, sampai saat ini Indonesia masih berjuang untuk menghadapinya. Dikutip dari https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19 kasus covid-19 di Indonesia pada 12 September 2021 mencapai 4.167.511 kasus konfirmasi, 109.869 kasus aktif (2.6%), 138.889 kasus meninggal (3,3%) dan 3.918.753 kasus sembuh (94.0%).

Virus yang telah menginfeksi hampir seluruh negara di dunia ini telah menyebabkan perubahan di berbagai sektor kehidupan. Perubahan yang terjadi, mengharuskan kita semua untuk segera beradaptasi dengan baik. Berbagai acara maupun kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya batal untuk dilaksanakan akibat pandemi. Bahkan semua aktivitas yang menyebabkan kerumunan tidak diperbolehkan dan dialihkan secara online atau daring.

Pastinya kita semua merasakan, bahwa pandemi yang terjadi menyebabkan kita tidak bisa menjalankan aktivitas seperti sebelum terjadi pandemi. Banyak hal yang seharusnya bisa dilakukan bersama keluarga, teman, maupun kolega harus dibatasi karena situasi saat ini.Pembatasan-pembatasan inilah yang akhirnya menyebabkan kerinduan yang tidak tertahankan. Andai saja pendemi ini pergi, pasti kerinduan ini akan terobati. Itulah ungkapan yang mungkin saat ini sedang kita rasakan. Ternyata dari banyaknya aktivitas-aktivitas tersebut, ada beberapa aktivitas atau kegiatan yang dirindukan saat pandemi.

1. Bersekolah

Kegiatan belajar bersama saat pandemi: Dokumentasi pribadi

Hampir satu tahun lebih lamanya, kegiatan yang berkaitan dengan belajar mengajar disekolah dilakukan secara online karena pandemi ini. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebarluasan virus covid-19 di Indonesia. Hal ini disusul dengan dikeluarkannya Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) oleh Mendikbud, yang mengharuskan semua kegiatan belajar mengajar di sekolah yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh atau menggunakan metode pembelajaran secara online.

Ternyata kegiatan ini tidak berjalan mulus seperti yang terlihat saat ini. Pengalihan pembelajaran secara online menyebabkan para siswa rindu untuk kembali bersekolah. Mungkin karena mereka sudah terlalu jenuh belajar dari rumah ataupun rindu untuk bertemu teman-teman dan para dewan guru. Dikutip dari https://www.republika.co.id, sebanyak 83,1 persen siswa merindukan suasana sekolah selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), menurut hasil riset yang dilakukan oleh konsultan pendidikan, Vivid Argarini. Anak-anak merindukan teman dan guru di sekolah.

2. Bekerja

Salah satu kegiatan UMKM warga: Dokumentasi pribadi

Pandemi yang terjadi juga berdampak terhadap para pekerja di Indonesia. Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya karena di-PHK. Termasuk sektor-sektor ekonomi kreatif yang turut serta merasakan dampak yang terjadi. Pemilik UMKM maupun pemilik pabrik besar mengalami penurunan pendapatan, sehingga mengharuskan untuk mengurangi para karyawannya. Dikutip dari https://www.republika.co.id, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak pandemi Covid-19 yang menghantam sektor riil ekonomi Indonesia.

Beruntungnya, masih terdapat karyawan maupun teman-teman kita masih bisa bekerja walaupun dalam situasi pandemi. Mereka yang masih bekerja saat ini juga ikut menyesuaikan dengan keadaan, yaitu dengan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Bekerja dari rumah yang sudah lama mereka lakukan, ternyata muncul rasa bosan. Ternyata keinginan untuk bekerja di kantor dengan jam waktu yang penuh sangat mereka rindukan. Diskusi bersama rekan kerja maupun mengobrol saat jam istirahat adalah waktu dimana mereka bisa sejenak menenangkan pikiran setelah bekerja di kantor. Tetapi karena bekerja dari rumah, semua kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan.

3. Berwisata atau berlibur

Kegiatan wisata: Dokumentasi pribadi

Aktivitas yang dirindukan lainnya adalah berwisata atau berlibur. Mungkin kita semua saat sebelum pandemi terjadi, sudah memiliki jadwal atau waktu yang secara khusus kita siapkan untuk berlibur ke tempat yang kita ingin kunjungi. Karena berlibur selain untuk bersantai juga akan berdampak pada kesehatan mental kita. Tetapi karena pandemi semuanya gagal dilaksanakan.

Dampaknya tempat wisata ataupun lokasi yang menjadi destinasi favorit, mengalami penurunan pengunjung. Seperti yang terjadi di Indonesia jumlah wisatawan mancaranegara menurun pada saat pandemi. Dikutip dari https://kemenparekraf.go.id/, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk tahun 2020 berjumlah 4.052.923 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 74,84% dibandingkan tahun 2019 yang berjumlah 16.108.600 kunjungan.

4. Berkumpul Bersama

Diskusi bersama: Dokumentasi pribadi

Kehangatan saat bersama keluarga jauh maupun teman-teman adalah hal yang pastinya diinginkan semua orang. Rasanya saat berkumpul bersama kejenuhan selama bersekolah, kuliah, maupun bekerja hilang seketika. Ketika berkumpul semua masalah dibicarakan, bahkan diselingi dengan candaan yang menghibur. Tetapi saat ini semuanya selalu dibatasi, tujuannya satu yaitu untuk mencegah penyebarluasan virus covid-19. Banyak yang merindukan untuk kumpul bersama, agenda buka bersama yang biasanya dilakukan setiap ramadhan pun juga batal. Bahkan suasana yang meriah saat lebaran untuk pulang kampung hilang begitu saja, karena tidak boleh berkunjung saat masa pandemi.

Beberapa aktivitas diatas adalah aktivitas yang sangat dirindukan oleh semua orang pada saat ini. Semoga pandemi ini segera berlalu agar kita semua bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya. Sehingga kerinduan kita bisa terobati. Untuk itu, kita harus bersama-sama tetap mematuhi protokol kesehatan, agar penyebarluasan virus covid-19 di Indonesia semakin rendah dan terbebas dari bayang-bayang virus covid-19.

#lombamenulisopini #kompetisibangkitbareng #andaipandemipergi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image