Senin 13 Sep 2021 17:48 WIB

PT Pelni Bina UMKM di Jabar Bangkit dari Pandemi Covid-19

Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan mitra binaan UMKM dalam pencatatan keuangan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Seluruh mitra UMKM PT Pelni diswab antigen H-2 jam sebelum ikuti pelatihan.
Foto: Istimewa
Seluruh mitra UMKM PT Pelni diswab antigen H-2 jam sebelum ikuti pelatihan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT PELNI (Persero) terus mendukung agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa bangkit dan berdaya di tengah badai pandemi covid-19. Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap UMKM, PT PELNI (Persero) melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) mengadakan Program Pembinaan UMKM yakni berupa pelatihan dan pendampingan yang telah dilaksanakan di berbagai daerah.

"Tahun ini kami beri pelatihan untuk mitra daerah Sumedang yang dilaksanakan di Bandung," ujar Plt Manager PKBL PT PELNI (Persero), Septiani Khadijah Thalib dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (13/9).

Septiani mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan mitra binaan UMKM dalam hal pencatatan keuangan dan pemanfaatan sosial media sebagai sarana promosi untuk meningkatkan pendapatan.

Menurutnya, beberapa materi yang yang disampaikan di acara ini seperti cara pengelolaan keuangan, cara mengelola usaha, melakukan branding sederhana untuk usaha yang dijalan dan cara menawarkan produk melalui media sosial.

Acara tersebut, dilaksanakan selama dua hari pada Kamis dan Jumat (9-10/9) bertempat di Hotel Golden Flower, Bandung bagi 20 orang Mitra Usaha Cibugel PT PELNI (Persero) dan menggandeng Filantra sebagai pelaksana pelatihan tersebut.

Menurut Septiani, acara ini ditujukan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM Binaan PT PELNI (Persero) untuk terus semangat dalam menjalankan usahanya karena ditengah pandemic covid-19 ini pelaku UMKM banyak yang terdampak. Pihaknya berharap, pelatihan ini bisa memberikan ilmu-ilmu yang bisa diimplementasikan di usaha-usaha yang sedang dijalankan oleh para peserta. 

"Program ini juga dilanjutkan dengan pendampingan selama 3 bulan bagi para peserta untuk memastikan para pelaku UMKM bisa mengimplementasikan ilmu yang telah didapat pada usaha yang telah dijalankan," katanya.

Septiani menjelaskan, semua kegiatan acara ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dengan maksimal jumlah peserta tidak lebih dari 20 orang. Seluruh mitra di swab antigen H-2 jam sebelum berangkat.

Asep Supriadi salah satu dari peserta menyampaikan, terima kasih kepada PT PELNI (Persero) yang selalu mendukung. Serta memberikan pembiayaan untuk kegiatan usaha UMKM karena ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan usaha yang sedang dijalankan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement