Senin 13 Sep 2021 15:47 WIB

Penjelasan Soal Hadits Kurangnya Akal Perempuan

Wanita bertanya soal kekurangan agama dan akalnya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Penjelasan Soal Hadits Kurangnya Akal Perempuan. Foto:   Ilustrasi Muslimah
Foto: Pixabay
Penjelasan Soal Hadits Kurangnya Akal Perempuan. Foto: Ilustrasi Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pemahaman yang berkaitan ayat Alquran dan hadits tidak bisa ditelan secara harfiah. Sebab, maksud dari ayat dan hadits yang sebenarnya bisa tidak tersampaikan. Ada sejumlah hadits yang kerap kali disalahpahami oleh sebagian masyarakat, salah satunya adalah hadits tentang kurangnya akal dan agama perempuan.

Hadits itu diriwayatkan oleh Muslim dan Bukhari melalui sahabat Nabi Abu Said al-Khudri. Suatu ketika, pada saat lebaran Idul Fitri atau Idul Adha, Rasulullah mampir ke tempat sholat perempuan lalu bersabda, “Wahai kelompok perempuan, aku tidak pernah melihat orang-orang yang kurang akalnya dan agamanya yang mengenyahkan pikiran lelaki yang tegas seperti kalian.”

Baca Juga

Mereka bertanya, “Apakah kekurangan agama dan akal kami wahai Rasul Allah?” Kemudian Rasulullah menjawab “Bukankah kesaksian perempuan setengah kesaksian lelaki?” Lalu mereka menjawab “Benar.”

Nabi menimpali mereka dengan bersabda “Itulah kekurangan akal mereka. Lalu bukankah kalau mereka sedang mengalami menstruasi mereka tidak sholat dan tidak juga berpuasa?” Mereka kembali menjawab “Benar” kemudian Nabi bersabda “Itulah kekurangan akal mereka.”

Kandungan hadits tersebut terkesan menyebut kekurangan perempuan. Pakar Tafsir Alquran Indonesia Prof M. Quraish Shihab mengatakan dalam bukunya Islam yang Disalahpahami, beberapa ulama menginterpretasikan hadits itu sebagai celaan kepada perempuan. Dari situ, timbul pertanyaan salah satunya adalah apakah wajar Rasulullah mencela mereka dalam situasi lebaran?

Quraish menjelaskan kandungan hadits itu bukan merupakan pelecehan terhadap perempuan. Bahkan, dapat dipahami sebagai penggambaran keunggulan perempuan atas lelaki dalam sekian banyak bidang. Ini setelah disadari beberapa prinsip ajaran Islam, seperti kemanusiaan perempuan tidak berbeda dengan laki-laki dan kedua jenis kelamin ini saling melengkapi.

Baik perempuan maupun laki-laki memiliki kekurangan dan kelebihan agar mereka dapat bersama mencapai tujuan penciptaan jenisnya. Kelebihan perempuan atas laki-laki yang dimaksud Quraish adalah emosi yang melebihi pertimbangan akalnya. Emosi dan perasaan bukan hanya dibutuhkan dalam merawat anak melainkan emosi bisa menjadi senjata yang dapat mengalahkan lelaki. Menurut Quraish, sifat tersebut patut disyukuri dan dipuji. Sama halnya dengan istilah kekurangan agama mereka. Ini dapat menunjukkan kelebihan perempuan atas lelaki.

Perempuan diberi izin dalam hal tertentu sama seperti izin yang diberikan Allah kepada lelaki, misalnya izin tidak berpuasa jika sakit. Namun, perempuan diberi izin tambahan untuk tidak sholat atau menunda puasa saat mengalami menstruasi. Anugerah Allah itu adalah cerminan dari kedudukan perempuan di sisi Allah, bukan celaan untuk mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement