Senin 13 Sep 2021 14:46 WIB

Sebanyak 51 Sekolah di Bandar Lampung Gelar PTM

Simulasi PTM di 51 sekolah akan menunjang sekolah lainnya melakukan PTM serupa

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, Lampung, Senin (13/9/2021). Pemerintah Provinsi Lampung memulai pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) secara selektif dan terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.
Foto: Antara/Ardiansyah
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, Lampung, Senin (13/9/2021). Pemerintah Provinsi Lampung memulai pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) secara selektif dan terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Sebanyak 51 sekolah (23 SD dan 28 SMP/sederajat) di Kota Bandar Lampung mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (13/9). PTM perdana tersebut masih bersifat simulasi dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

 Hari pertama PTM, anak SD dan SMP mulai diantar orangtuanya ke sekolah. SD Negeri 2 Rajabasa yang menjadi percontohan PTM terbatas tersebut menyambut siswa mulai dari pintu gerbang, sampai di dalam kelas, sedangkan orang tua/wali yang mengantar tidak diperkenankan memasuki area dalam sekolah.

Menurut Nurjannah, orang tua siswa SD, PTM bagi anak SD lebih baik dibandingkan dengan daring di rumah. Tapi, risikonya orang tua harus antar dan jemput anak setiap hari, seperti dulu lagi. “Mudah-mudahan normal lagi sekolahnya,” kata Nurjannah.

SMP Negeri 2 Bandar Lampung yang berada di Jl Pramuka juga menggelar simulasi PTM tingkat SMP. Para siswa dan siswi menyambut baik PTM pertama, setelah hampir dua tahun tidak sekolah secara tata muka (//offline//). Sebagian murid mengaku pembelajaran daring (//online//) membosankan karena monoton, sebagian lagi ada yang senang, karena lebih santai.

PTM disambut gembira para pelajar. Pasalnya, sekolah tanpa tatap muka berbeda sangat jauh kalau belajar langsung sama gurunya apalagi berkelompok teman. Selain memudahkan belajar bersama guru dan teman sekolah, juga tugas yang diberikan lebih mudah.  

“Kalau di sekolah bisa ketemu teman dan guru lagi secara langsung. Kalau belajar dari hape pusing. Jadi, senanglah,” ujar Wati, siswi SMPN 2 Bandar Lampung.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana melakukan peninjauan beberapa sekolah yang menggelar simulasi PTM pada hari perdana. Eva menilai pelaksanaan simulasi PTM tingkat SD dan SMP sudah berjalan sesuai dengan persyaratan protokol kesehatan dalan instruksi Mendagri.“Semoga simulasi selama seminggu dapat berjalan lancar, aman, dan sukses,” kata Eva, yang pernah menjadi anggota DPRD Lampung.

Menurut dia, simulasi PTM di 51 sekolah di Kota Bandar Lampung akan menunjang sekolah lainnya menggelar PTM, apalagi nantinya ibukota Provinsi Lampung tersebut sudah memasuki zona aman (hijau). Saat ini, Kota Bandar Lampung masih zona kuning pada masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan PPKM Level 3.

Simulasi PTM di SD dan SMP pada hari perdana berlansung lancar. Meski hujan mengguyur rata Kota Bandar Lampung, tidak menyurutkan siswa dan siswi untuk bersekolah dan belajar dalam kelas. Pada simulasi hari pertama tersebut, guru tidak langsung memberikan materi pelajaran tapi pengenalan, dengan ruang kelas terisi 50 persen dari kapasitas. Selain itu, lama belajar PTM juga dibatasi dua jam saja. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement