Senin 13 Sep 2021 13:43 WIB

Afrika Selatan Longgarkan Lockdown Usai Turunnya Infeksi 

Vaksinasi telah mengurangi tingkat keparahan penyakit covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CAPETOWN -- Pemerintah Afrika Selatan melonggarkan lockdown COVID-19 ke Level 2 dari strategi penguncian lima tingkatnya. Hal ini  lantaran vaksinasi telah mengurangi tingkat keparahan penyakit pada mereka yang terinfeksi COVID-19.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan orang yang divaksinasi COVID-19 jauh lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit tersebut. Dia menyampaikan ada banyak bukti dari ratusan negara bahwa vaksin aman dan memberikan perlindungan kuat. 

 

"Kita tahu bahwa orang yang divaksinasi masih dapat terinfeksi dan masih dapat menularkan virus kepada orang lain. Tetapi apa yang kami lihat adalah sangat sedikit orang yang divaksinasi COVID-19 menjadi sakit parah karena penyakit ini, dan sangat sedikit yang berakhir di ICU atau membutuhkan ventilator," kata Ramaphosa dilansir dari News18 pada Senin (13/9).

 

Ramaphosa menyebut lebih dari 7 juta orang Afrika Selatan telah divaksinasi penuh. Kecepatan vaksinasi meningkat karena satu juta dosis diberikan setiap empat hingga lima hari. Ramaphosa mengatakan pemerintah telah mengamankan stok vaksin yang cukup untuk memvaksinasi seluruh populasi orang dewasa sehingga pasokan vaksin tidak lagi menjadi kendala.

 

"Meskipun ada kekhawatiran bahwa lebih banyak wanita daripada pria yang datang untuk divaksinasi. Kami sekarang memiliki lebih dari 3 ribu lokasi vaksinasi publik dan swasta di seluruh negeri, dan sebagian besar swasta akan memvaksinasi setiap anggota masyarakat secara gratis, terlepas Anda memiliki asuransi kesehatan atau tidak," ujar Ramaphosa.

 

Ramaphosa menekankan bahwa program vaksinasi terbuka untuk semua orang di Afrika Selatan, terlepas apakah mereka warga negara Afrika Selatan atau bukan. Ia juga memperingatkan mutasi masih bisa berdampak. 

 

"Penting untuk diingat bahwa ini adalah virus baru yang belum pernah ditemui dunia sebelumnya," ucap Ramaphosa.

 

Diketahui, pelonggaran lockdown yang mulai berlaku mulai Senin (13/9) adalah peningkatan jumlah orang yang dapat berkumpul di acara-acara publik dari 50 menjadi 250 di dalam ruangan dan dari 100 menjadi 500 di luar ruangan. Pemakaman, tetap dibatasi untuk 50 orang, dengan acara setelah pemakaman masih dilarang. Jam malam telah dikurangi satu jam mulai pukul 11 ​​malam dan berakhir pukul 4 pagi setiap hari. 

 

"Pelonggaran lockdown akan ditinjau dalam dua pekan," kata Ramaphosa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement