Senin 13 Sep 2021 10:15 WIB

Kenaikan Aset 28,11 Persen, Dirut Bank Banten Optimistis

Bank Banten menjadi BPD dengan pertumbuhan aset tertinggi kedua setelah Bank NTT

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengapresiasi keberhasilan perseroan untuk menjadi BPD dengan pertumbuhan aset tertinggi kedua setelah Bank NTT.
Foto: Bank Banten
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengapresiasi keberhasilan perseroan untuk menjadi BPD dengan pertumbuhan aset tertinggi kedua setelah Bank NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pandemi Covid-19 yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi memberikan dampak pada semua sektor. Tetapi kabar baik datang dari industri perbankan nasional, tercatat keseluruhan nilai aset Bank Pembangunan Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia meningkat hingga 7,73 persen. Melansir data CNBC Indonesia, Total aset 26 Bank BPD hingga akhir kuartal kedua tahun ini tercatat sebesar Rp 787,85 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu yang berada di angka Rp 730,97 triliun.

Jika Aset Juni 2021 dibandingkan Desember 2020, Bank BPD Nusa Tenggara Timur mencatatkan pertubuhan aset terbesar, naik 35,08 persen menjadi Rp 7,59 triliun dari sebelumnya Rp 5,62 triliun. Sementara BEKS berhasil meraih posisi runner up dengan naik 28,11 persen dan Bank BPD Lampung nilai asetnya meningkat hingga 27,39 persen.

Baca Juga

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengapresiasi keberhasilan perseroan untuk menjadi BPD dengan pertumbuhan aset tertinggi kedua setelah Bank NTT. Bank Banten melakukan berbagai langkah strategis untuk menyehatkan perseroan. Manajemen baru yang terpilih per Maret 2021 juga kini tengah mendorong akselerasi bisnis perseroan agar dapat memacu kinerja bisnis bank kebanggaan masyarakat Banten ini.

“Berbagai langkah kami lakukan untuk menjadikan target laba bisa segera tercapai. Mulai dari Buyback kredit PNS Pemprov Banten Rp 557 miliar dari BJB, menghadirkan produk-produk yang memungkinkan naiknya dana pihak ketiga (DPK), melakukan digitalisasi, serta mendorong segenap Banteners untuk meningkatkan produktivitasnya,” tutur Agus dalam siaran persnya, Senin (13/9).

Bank Banten sudah menyiapkan strategi dengan mengusung ‘4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins’ untuk memastikan agar Bank Banten ke depan mencapai kejayaannya. Dengan captive market 70 ribu PNS di Banten, Bank Banren masih memiliki ruang yang sangat luas untuk berkembang.

"Kami tengah berupaya untuk all out menggarap nasabah utama, sembari membuka opsi-opsi turunan produk dan layanan yang terintegrasi dengan e-commerce. Saya optimistis, BEKS bisa segera laba,” pungkas Agus.

Bank Banten terus berupaya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi digital dilakukan oleh perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Harapannya, Bank Banten bisa meraih cita-cita untuk kian meraih kepercayaan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement