Senin 13 Sep 2021 03:30 WIB

Terungkap, Ini Filosofi Desain Bangunan JIS

memiliki lubang-lubang kecil dari filosofi ornamen Betawi yakni gigi balang

Sejumlah pekerja PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Kerja sama Operasional (KSO) mengikuti upacara HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (17/8/2021). Dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, JakPro mengadakan upacara sekaligus pengibaran bendera merah putih berukuran 17 x 8 meter dengan menggunakan alat berat
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah pekerja PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Kerja sama Operasional (KSO) mengikuti upacara HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (17/8/2021). Dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, JakPro mengadakan upacara sekaligus pengibaran bendera merah putih berukuran 17 x 8 meter dengan menggunakan alat berat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manajer Proyek PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo mengatakan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara, desain bangunan utamanya dari filosofi ikat kepala khas Betawi, sedangkan desain bagian depannya memiliki lubang-lubang kecil dari filosofi ornamen Betawi yakni gigi balang.

"Ikat kepala khas Betawi itu bentuknya kain melingkar dan unik. Kami transformasikan dalam desain bangunan utama stadion, berupa kubah, seperti mangkok yang tidak terputus dan bentuk dasarlingkaran," kata Arry Wibowo dalam siaran langsung pada akun Instagramnya, di Jakarta, Ahad (13/9) malam.

Menurut Arry Wibowo, sedangkan bagian depan bangunan yang ada lubang-lubang kecil diinspirasi dari ornamen Betawi gigi balang.

"Kalau sering melihat ornamen Betawi gigi balang. Itu kami ambil untuk bagian dari perforasi fasad," katanya.

Arry menjelaskan, bagian muka bangunan atau fasad JIS akan memiliki perforasi yang dari jauh tampak membentuk seperti corak harimau. "Lubang-lubang itu juga stilasi dari filosofi ornamen gigi balang," katanya.

Namun, penggunaan lubang-lubang kecil atau perforasi pada desain JIS tak sekadar untuk estetika saja, tapi juga untuk memudahkan sirkulasi udara ke dalam bangunan stadion.

"Ini untuk pemenuhan green building, karena 50 persen dari komponen ini akan mengalirkan udara secara alami. Jadi udara akan masuk untuk mendinginkan, khususnya untuk area tribun," kata Arry.

Menurut dia, ornamen gigi balang akan diterapkan juga pada jalur penghubung atau akses pedestrian di sisi barat dan timur JIS dan beberapa desain plafon pada bagian dalam bangunan, seperti di ruangan media dan ruang konferensi pers.

"Di plafonnya,akan ada ornamen menyerupai gigi balang yang akan kami transformasikan dalam konsep interior," katanya.

Menurut dia, semangatnya karena bangunan didirikan di Jakarta, maka desainnya ditransformasikan dari budaya lokal yaitu budaya Betawi. "Kami lakukan adopsi di bangunan JIS," kata Arry.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement